SudutBeritaNews.com, KUTAI BARAT (Kaltim) | Warga Kutai Barat penuh semangat berbondong-bondong mengikuti Vaksinasi yang diselenggarakan oleh Polres Kutai Barat yang dimulai pada hari Senin 14/3/22 sampai Sabtu 19/3/22 di halaman depan Mako Polres Jalan Gajahmada Barong Tongkok.
Salah satu peserta adalah FX. Sumardi, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Kutai Barat dengan antusias mengikuti vaksin booster.
“Pagi ini saya mengikuti vaksin booster yang ke tiga, yang dilaksanakan oleh Polres Kutai Barat.
Dan untuk yang ke tiga ini saya berjarak 4 bulan yang ke 2 kemarin terakhir bulan November,” terangnya kepada media ini usai melaksanakan vaksin di Lapangan depan Polres Kutai Barat jalan Gajahmada Barong Tongkok, Kutai Barat. Selasa 15 Maret 2022.
Ia mengaku disamping pernah terpapar covid-19 sebagai pejabat negara dirinya harus menjadi contoh,
“Pertama memang kita sebagai Penyelenggara negara harus memberikan contoh.
Yang kedua memang karena saya penyintas (bertahan hidup setelah terpapar covid-19) tahun 2021 saya pernah mengalami yang varian delta. Bulan Juli yang waktu itu oleh penyintas boleh divaksin selama 3 bulan.
Karena dosis pertama kena September, dan dosis ke dua November.” imbuhnya.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Kutai Barat itu mengatakan bahwa ketika Omicron datang dirinya merasakan agak lumayan imunnya sehingga bisa mengikuti vaksin booster yang informasi nya imunnya bisa bertahan sampai 5 tahun.
“Seketika ini boleh (vaksin booster) yang tadinya 6 bulan sekarang boleh 3 bulan, saya langsung mengikuti.
Karena memang dorongannya itu untuk kekuatan imun. Karena informasinya vaksin ke dua itu bertahan sampai 6 bulan bertahan dalam tubuh kita untuk imun kemudian booster ini, vaksin ke tiga, imunnya 2 sampai 5 tahun. Ini yang kita kejar supaya imun kita kuat,” terang mantan Ketua KNPI Kubar.
Untuk ia mendorong kepada masyarakat untuk tidak ragu melaksanakan vaksinasi.
“Tidak dipungkiri masih ada saudara-saudara kita enggan divaksin dengan banyak alasan macam-macam. Tetapi imbauan dari saya, karena kalau kita melihat persentasenya kalau dihitung-hitung, kalau kita lihat di media, tv dan lainnya dimana saudara kita kalau dihitung dari antara 100 itu hanya 1, artinya kegagalan vaksin.
Sehingga inilah yang menyebabkan saya secara pribadi berani untuk mengikuti vaksin,” paparnya.
“Karena saya sudah mengalami sendiri bagaimana ada perubahan dari kekuatan vaksin, kemudian dalam lingkungan tempat tinggal saya juga ada beberapa kesaksian yang saya lihat dari sauadara-saudara yang belum vsksin 1 dan 2 untuk seketika terpapar itu memang ada gejala yang cukup parah.” tegasnya menambahkan.
Sumardi memberi testimoni bahwa sebelum vaksin dirinya sempat dibawa dan dirawat secara intensif selama 3 hari saat terpapar Covid-19 pada tahun 2021.
Kemudian menurutnya, meskipun memiliki riwayat gula yang cukup tinggi dan riwayat tekanan darah tinggi. Namun hal itu tidak menjadi kendala untuk mengikuti vaksin, yang penting masih dalam kawasan standar yaitu tekanan dibawah 150 dan gula dibawah 200.
Sedangkan terkait informasi adanya penyelenggaraan vaksin di Polres, ia mengaku mendapatkan informasi dari teman anggota kepolisian.
“Informasi dari anggota, teman dari Polres. Sebetulnya sudah dua hari lalu waktu saya masih di Samarinda dalam perjalanan pulang,” terangnya.
Menurut pantauan media ini di lapangan, Polres Kutai Barat dengan gencarnya melaksanakan percepatan Vaksinasi Covid-19 dengan berbagai cara, diantaranya dengan membuat pengumuman yang di share di Grup WhatsApp, maupun di sosial media.
Bahkan setiap anggota polres ditargetkan membawa 5 orang setiap hari saat pelaksanaan vaksinasi.
Dan tidak kalah menarik, Polres Kubar juga menyediakan Door prizes diantaranya berupa Sepeda motor dan bermacam-macam barang-barang elektronika.