SudutBeritaNews.com, Kutai Barat | Beberapa hari terakhir mulai ramai postingan netizen yang menanyakan dan mempermasalahkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di tingkat eceran beberapa hari sebelum dan pasca lebaran.
Menurut pantauan media ini, bahan bakar minyak baik jenis Pertalite, Pertamax ataupun Solar tetap ada, namun demikian warga harus membeli langsung ke SPBU.
BACA JUGA : Kapolri Pastikan Polisi akan Berikan Pelayanan Maksimal Hadapi Arus Balik Lebaran
“Pasca lebaran pengiriman lancar, kita cuma istirahat kemarin pas hari H Lebaran,” ucap Frans Nata Jaya, pengawas SPBU Ngenyan Asa kepada SudutBerita News di lokasi SPBU, Sabtu 07/05/22 pagi.
Kalau disini datang BBM 2 hari sekali, karena tangki (mobil tangki BBM) kita hanya punya 2 Tangki buat pengiriman,” sambung dia.
BACA JUGA : Kapolri Tinjau Langsung Tol Cikampek , Pastikan One Way Contraflow Berjalan Lancar
Menurut Frans saat ini, ketersediaan BBM di SPBU Ngenyan Asa dalam kondisi cukup.
“Kalau sekarang ini 24 ton pertalite dan 8 ton Pertamax.
Rutin 2 hari sekali.” terangnya.
Memang, sehari sebelumnya Pompa minyak yang diawasinya sempat tutup pagi hari karena ada masalah kelistrikan, Jum’at 06/05/22
“Kemarin pagi kita tutup, padahal ada minyak. Ada kendala di kelistrikan. Ada terbakar disitu karena korslet.
Kemarin pagi sudah ditangani PLN dari jam 10, jam 1 sudah buka lagi.” ungkap Frans.
BACA JUGA : Tim Satgas Anti Begal Polres Lampung Utara Ringkus DPO Pelaku Curas
Mengakhiri keterangannya, ia menjelaskan SPBU Ngenyan Asa mulai buka jam 07.00 wita sampai jam 22.00 WITA.
Hal senada disampaikan oleh Anton, salah seorang operator SPBU Belintut menerangkan pasokan di SPBU setiap harinya tetap lancar.
“Minyak datang 8 ton
Pertamax, 16 ton Pertalite, 8 ton solar tiap hari. Tergantung pasokan sesuai permintaan kita,” ujarnya di SPBU Belintut kec. Barong Tongkok, Sabtu 05/06/22 siang.
BACA JUGA : Polres Kubar Tetapkan 5 Tersangka, Keluarga Hendrikus Percayakan Sepenuhnya proses Hukum ke Polisi
Anton mengaku SPBU tempat ia bekerja sempat libur 1 hari tepat hari Lebaran pertama. Menurut dia saat ini banyak orang yang mengantri BBM adalah salah satunya dikarenakan ada beberapa APMS yang masih belum buka.
“Karena banyak apms-apms yang dari Bigung, Melak mereka belum buka.
Ya ngumpul ke tempat kita, tapi tertib dijaga anggota (kepolisian) dari pagi.’ ungkapnya
Anton juga mengaku, pengantri BBM bertambah lebih banyak pasca peringatan Hari Raya Idul Fitri.
“Pengantri lebih banyak setelah Lebaran. Pengetap sudah ditertibkan, ini semua masyarakat umum.
Karena eceran di luar tidak ada, mereka ngumpul disini.” pungkas Anton.
Sementara itu, Mardi warga dari kampung Sekolaq Muliaq kecamatan Sekolaq Darat mengaku agak repot karena harus menempuh jarak yang lumayan jauh.
“Di Melak kan ga buka pak, saya tidak tahu berapa lama ga buka karena saya baru datang dari Samarinda.
Kayak gini kan susah ya pak, biasanya kan beli sama pengecer. Jadi susahnya harus ke Pom, jauh.” keluhnya di jalur Antrian pompa jenis Pertamax.
BACA JUGA : Sekum PDKT, Yulianus Henock : Kasus Kematian Hendrikus, Polisi Harap Membuka Secara Transparan
Taufik warga kecamatan Linggang Bigung juga mengeluhkan hal yang sama.
“Setiap buka pasti ke sini, kalau di Linggang Bigung sendiri apms nya ada tapi belum buka,” ujarnya.
Dia menyebut sudah seminggu lebih APMS yang ada di daerahnya tutup.
“Sampai hari ini belum buka.
Info terakhir yang saya dengar dari mulut ke mulut katanya sih sampai hari Selasa atau Rabu minggu depan baru buka,” beber dia mengeluh.
“Sebenarnya bukan repot lagi pak, tapi jauh… jauh betul.
Ini tadi saya ngantri tadi sekitar satu jam.” pungkas Taufik yang rela mengantri untuk mengisi tangki motornya dengan isi standar 16 liter.
BACA JUGA : Terkait Kematian Hendrikus Tersangka Ilegal Oil, Ini Penjelasan Polres Kubar
Menurut pantauan langsung media ini, para pengantri minyak baik yang ada SPBU Belintut Barong Tongkok dan SPBU Ngenyan Asa, masing-masing hampir sepanjang 400 meter dengan susun 2 baris.
Namun demikian tetap tertib dan rapi karena dijaga dan diatur dari anggota Kepolisian Resor Kutai Barat.
Red-SBN/Faisal
Menurut saya klo tidak ada pengecer tetap susah karena seperti saya sendri yg memiliki jadwal padat tidak bisa mengantri krna harus ngurus anak dan bekerja setelahnya. Apalagi spbu buka jam 8 sementara bila mengantri dgn jumlah pengantri seperti itu banyak nya lalu jam berapa harus bekerja saya seperti membuang waktu saja.