SudutBeritaNews.com, Deiyai | Sempat terlibat perselisihan, dua suku akhirnya sepakat damai. Perdamaian itu antara kelompok masyarakat Suku Mee Kampung Mogodagi dan kelompok masyarakat Suku Kamoro Kampung Wakia. Dua kelompok sempat bersitegang pada 14 Mei 2022. Perdamaian kedua suku dipimpin Bupati Deiyai, Aten Edowai di Balai Kampung Mogodagi, Kampung Mogodagi, Distrik Kapiraya, Deiyai, Senin (23/5/2022).
Baca Juga : OPS Damai CARTENZ Pastikan Bandara Puncak Ilaga Aman dan Lancar
Turut hadir dalam perdamaian dua kelompok itu, Ketua DPRD Deiyai, Petrus Badokapa, Kapolres AKBP Herzoni Saragih, Dandim 1703/Deiyai, Letkol Kav Harto Wibowo dan pejabat lainnya.
Baca Juga : Para Guru di Intan Jaya Apresiasi Yayasan Buddha Tzu Chi dan OPS Damai Cartenz
Selain itu juga hadir, Kepala Distrik Kapiraya, Ernest Kotouki dan sejumlah kepala suku. Bupati mengatakan, sejak dulu Suku Mee dan Suku Komoro hidup bersama dengan rukun dan menjaga dusun dari kepala air sampai di muara.
“Suku Mee dan Suku Komoro harus hidup dan makan sama-sama di dalam dusun. Tidak boleh ada pertentangan,” ungkap Bupati Deiyai.
Sementara Kapolres Deiyai, AKBP Herzoni Saragih menyampaikan, tolong jaga keamanan di tempat ini dan saya titip anggota saya yang bertugas di tempat ini untuk bersama masyarakat menjaga keamanan di wilayah ini.
“Kalau ada anak-anak Kapiraya yang ingin bergabung dengan Polri, kami membuka kesempatan untuk bisa mempersiapkan diri dan ikut seleksi penerimaan calon Anggota Polri,” tutup Kapolres.
Baca Juga : 775 KJA di Perairan Kabupaten Samosir Akan Ditertibkan Tahun Ini
Ketua Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa menyebutkan, .Suku Mee dan Suku Komoro harus bersatu. “Jangan ada lagi dendam di antara sesama,” katanya.
Baca Juga : Antisipasi Gangguan Kesehatan KOREM 071/Wijayakusuma Rutin Cek Personil Sebelum Beraktifitas
Bupati Aten Edowai menyerahkan dana kesejahteraan kepada Suku Mee Kampung Mogodagi Rp150 juta dan Suku Komoro Rp150 juta dan untuk mama-mama dari kedua suku Rp100 juta.
Red-SBN/Jhonri/*
Respon (2)