Tahun 2025 diperkirakan 1,7 juta orang akan datang ke Kalimantan Timur yang mana akan.memerlukan pasokan kebutuhan dasar pangan yang sangat besar.
Mengantisipasi hal itu, Pemkab telah memprogramkan kabupaten Kutai Barat akan.mrnjadi daerah lumbung ketahanan pangan.
“2023 kita akan memperkuat sektor ketahanan pangan, 2025 1,7 juta akan ada manusia masuk IKN.
Nanti akan tembus ke kita ini. Persoalannya 1,7 juta itu datang tidak membawa makanan.
Otomatis kita akan memperkuat ketahanan pangan kita, pertanian kita,” ujar Sahadi S.Hut., M.Si. saat memberikan kata sambutan mewakili Bupati Kutai Barat FX. Yapan SH. MH., dalam acara peringatan HUT RI ke 77 di kampung Sekolaq Muliaq, kecamatan Sekolaq Darat kabupaten Kutai Barat, Sabtu 27/8/22 malam.
Kita sudah mendeteksi beberapa lumbung-lumbung ketahanan pangan kita.” sambungnya.

Kepala BKAD Kutai Barat itu menyebut sudah ada 3 daerah yang dipersiapkan untuk menghasilkan beras dan produk pertanian lainnya yakni, satu di kecamatan Bongan, satu di Long Iram dan daerah tengah Geleo, kecamatan Barong Tongkok.
Mendukung kelancaran sirkulasi arus produksi pertanian tersebut, Sahadi mengaku kabupaten Kutai Barat masih tertinggal bidang infrastruktur terutama jalan.
Oleh karenanya pembangunan di era kepemimpinan Bupati FX.Yapan difokuskan pembangunan infrastruktur ruas jalan daerah pinggiran dan sentra produksi pertanian yang menghubungkan akses dari kampung ke kampung lainnya menuju ibu kota Kutai Barat.
Hal itu dimaksudkan untuk mempercepat moblitas masyarakat sekaligus memudahkan masyarakat membeli maupun menjual hasil pertanian.
“Pak Bupati sudah menyampaikan di akhir masa jabatan beliau ada 5 ruas jalan yang akan diresmikan,” ujar Sahadi.
Kalau jalan bagus, orang dan barang keluar masuknya akan gampang. Kalau jalan rusak ya tadi mungkin termasuk kenapa harga barang tinggi termasuk salah satu itu faktornya.” tandasnya.
Selain membangun infrastruktur jalan wilayah pinggiran, pemkab Kutai Barat juga terus mengejar pembangunan kebutuhan listrik dan air bersih.
Paul/Red-SBN