SudutBeritaNews.com, OKU | Pesta demokrasi pada pemilihan kepala desa serentak tahun 2022 sudah pada tahapan pengambilan no urut,salah satu nya di desa rantau panjang kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan.
Salah satu kandidat calon kepala Desa yang Maju bertarung dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Desa Rantau Panjang kec Kedaton Peninjauan Raya (KPR) IIn irawan dengan No urut 2.
Saat diwawancarai media,
3/9/2022 Een (Sapaan akrab nya) mengaku, siap memberikan yang terbaik untuk Desa Rantau panjang, mulai dari pembangunan hingga pelayanan masyarakat.
“Kami kan dipilih untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, bagaimana cara kami melayani masyarakat jika kami terpilih, ya harus menjaga amanah itu,” kata Een.
Ditanya soal strateginya di Pilkades, Iin Irawan nampak masih menutup diri. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
“Yah, biar masyarakat yang menilai bagaimana kita, yang penting niatnya kita murni untuk membangun desa, tidak muluk muluk,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Een itu berharap, masyarakat dapat lebih bijak dalam menentukan pilihannya.
IIN Irawan merasa bangga karna dalam pengundian mendapat No urut 2, angka bukan lah suatu masalah bagi nya,karna masyarakat sudah dapat melihat dan menilai sendiri terangnya, dan Angka 2 ini menunjukan bahwa pas tanggal.2 tahun 2022 pengundian dan jadi ini adalah karunia jelasnya.
Een menambahkan apabila diri nya di percaya oleh masyarakat dan di berikan kepercayaan,” Insyaallah apa yang di harapkan masyarakat dapat terwujud dan dapat mempersatukan kembali “Masyarakat Desa Rantau Panjang yang saat ini terbagi kelompok kelompok, dan juga akan melanjutkan pembangunan yang belum terealisasi seperti jalan ke (Talang talang) yang ada”.terangnya.
Een menambahkan untuk kemajuan di Desa Rantau Panjang nantinya dia,akan mengajak masyarakat untuk mengambil kebijakan dengan di landasi musyawarah dan mufakat, dan ia juga mengajak pada masyarakat di Desa nya agar jangan sampai terprovokasi dengan hal- hal yang belum tau sumbernya seperti Kampanye Hitam (Black Campaign)
“Harapan kita masyarakat lebih bijak memilih, artinya jika dibayar tidak memilih karena uang, karena itu sama saja mereka menggadaikan masa depan desanya dengan uang,” tutupnya.
Medi/Red-SBN