Scroll untuk baca artikel
DAERAHKutai Barat

Banjir Akibat Tambang, Matias Genting : Ambil Tindakan Tegas Kalau Perusahaan Tambang Tidak Perduli Masyarakat Kubar

238
×

Banjir Akibat Tambang, Matias Genting : Ambil Tindakan Tegas Kalau Perusahaan Tambang Tidak Perduli Masyarakat Kubar

Sebarkan artikel ini

SudutBeritaNews.com, Kutai Barat | Ketua Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (GEPAK) DPC Kutai Barat, Matias Genting SH berang atas ketidak pedulian perusahaan tambang penyebab banjir di Jalan Trans Kalimantan, Kajuk kecamatan Muara Lawa.

Pasalnya ia menilai Perusahaan tambang PT. Teguh Sinar Abadi (T.S.A) tidak ada kepedulian kepada warga terdampak akibat banjir tersebut.

“Kalau penyebab banjir itu kan jelas dari timbunan T.S.A, karena pembuangan air itu ndak ada, dia (air) terkurung di situ, sehingga air itu tergenang di situ.
Karena T.S.A, kiri kanan itu buang OB (Over Burden) di situ.

Terlepas dia juga yang membuat tanggul, tanggul jebol juga tidak bertanggung jawab kan?.
Harusnya pemerintah ambil tindakan tegas, Bupati kemarin sudah panggil katanya,” ujar Matias Genting pada media ini. Kamis 8/9/22 pagi melalui sambungan seluler.

Baca juga : Banjir di Jalan Trans Kalimantan Akibat Kegiatan Tambang, Bupati FX.Yapan Akan Panggil 2 Perusahaan Tambang di Kutai Barat

Jadi kalau penegasan saya untuk perusahaan yang seperti ini tolonglah, ambil tindakan tegas kalau ga peduli sama masyarakat di Kubar.” sambungnya

Sebagai Ketua salah satu ormas kepemudaan, Matias merasa prihatin, betapa tidak?, sudah terhambat perjalanannya, para pengendara motor malahan harus merogoh kocek pribadinya karena terpaksa menaikkan sepeda motor di atas perahu.

“Warga naik perahu itu bayar, mana ada yang gratis. Kalau memang ada peduli, dia menyiapkan perahu untuk pengendara motor,” terangnya

Yang kedua tentu untuk pengendara mobil yang tersendat di situ, apa tindakan nyata dia (pihak Perusahaan), kasih air minum-kah, apakah?.
Itu kan kompensasi orang akibat ulah (perbuatan) dia. Tapi ini kan dak ada orang perusahaan.” imbuh Matias.

Bahkan menurut Ketua Pokdar Kamtibmas Bhayangkara Resor Kutai Barat itu, para petugas / aparat yang berjaga di lokasi tidak disediakan air minum.

“Anggota Danramil pun ngomel-ngomel tadi pagi, mereka kerja tak dikasih apa-apa kemarin,  airpun gak dikasih.
Ga ada apa-apanya, mereka dikasih aqua satu dos pun mereka memaksa minta, baru dikasih.” tukasnya.

Diketahui sudah sejak Minggu 4/9/22 sampai berita ini diterbitkan, banjir melanda sepotong ruas jalan Trans Kalimantan diantara under pass PT. TCM dan Fly Over PT.TSA sehingga menyebabkan antrian panjang kendaraan, bahkan harus menginap di lokasi.

Baca juga : Akibat Banjir Jalan Trans Kalimantan, Arus Lalu lintas ke Ibukota Kutai Barat Dialihkan Lewat Jalan Tambang

Sebelumnya telah diberitakan oleh media ini Bupati Kutai Barat akan memanggil perusahaan terkait banjir yang meluap di Jln Trans Kalimantan di Kajuk, Muara Lawa.

“Saya akan panggil kedua perusahaan ini agar secepatnya menyelesaikan gorong-gorong yang tersumbat dan segera mencari solusi agar tidak terjadi banjir seperti ini lagi.” tegas FX.Yapan.

Sebagai kepala daerah,  Yapan mengaku harus cepat tanggap dalam mengatasi masalah banjir yang ada di ruas jalan trans Kaltim.

Sebab, akibat banjir yang tinggi sejak pagi warga tidak bisa lewat, dan pegawai yang bekerja di kabupaten tidak bisa berangkat karena ketinggian air mencapai 60 cm lebih

Dijelaskan oleh Bupati dua periode itu, sebelumnya sudah ada perjanjian atara PT.TCM dan TSA/FKP untuk memperbaiki bersama gorong gorong yang tersumbat di jalan PT.TCM. sehingga ketika curah hujan yang cukup tinggi dan air lambat mengalir akhirnya terjadi banjir di jalan trans Kaltim.

Banjir diduga akibat tersumbatnya gorong-gorong di jalan utama serta luapan air dari kawasan reklamasi tambang batu bara.
Bupati Kubar FX Yapan sudah memanggil sejumlah perusahaan untuk membantu atasi banjir di Muara Lawa.

“Oleh sebab itu kita ingin cari solusi, kita undang TSA dan TCM. Karena jalan di TCM ini gorong-gorongnya tersumbat. Sehingga air kembali ke sini,” kata bupati FX.Yapan saat meninjau lokasi banjir di Muara Lawa, Senin (5/9/2022).

Paul-Red-SBN

Respon (1)

  1. Dulu PT.KEM sangat berperan aktiv membantu masyarakat tapi didemo terus.sekarang banyak perusahaan batu bara merugikan masyarakat,masyarakatnya tenang² aja.aneh ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Example 728x250 Example 728x250