SudutBeritaNews.com, Kutai Barat | Pemerintah Daerah Kutai Barat serius dalam pelaksanaan program tuntas tahun 2023 pembangunan infrastruktur jalan di daerah pinggiran.
Salah satu pembangunan yang dikebut adalah pengerjaan jalan Simpang GBU – Besiq yang menghubungkan 6 kampung di kecamatan Damai.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Sahadi mengatakan, untuk tahun 2022 ini, Pemkab Kubar tetap konsisten mengalokasikan anggaran.
“Bupati secara konsisten dan fokus menganggarkan jalan. Tahun depan itu yang menjadi proyek tuntas beliau, termasuk jalan ini tadi. Beliau meminta yang ujung sambung arah jalan simpang GBU tadi,” ucap Sahadi kepada awak media usai mendampingi Bupati Kutai Barat, FX.Yapan meninjau pelaksanaan pembangunan jalan Simpang GBU – Besiq. di kampung Besiq, kecamatan Damai.

Ia menyebut, untuk tahun 2022 ini, Pemkab Kubar sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 31 miliar dan akan ditambah pada APBD Perubahan.
“Kemudian di APBD Perubahan naik jadi 37 miliar.
Anggaran itu untuk peningkatan jalan dari simpang Tokong menuju simpang GBU sepanjang 22 kilo meter.” papar Sahadi.
Lebih lanjut Ia menyebut, sebelumnya ada 4 titik akses tertutup, namun sekarang tinggal 1 lagi.
Sahadi mengaku pembangunan ke wilayah Besiq dan sekitarnya memang terkesan lambat meskipun daerah itu merupakan tanah kelahiran Bupati Yapan, sebab Bupati Yapan harus bekerja melayani semua masyarakat Kutai Barat yang juga membutuhkan pembangunan.
Namun untuk tahun 2023, Pemkab Kubar juga berencana menambah alokasi APBD sekitar Rp 57 miliar.
Anggaran itu untuk menuntaskan jalan ke Besiq, pembangunan listrik, air minum serta sarana pra sarana kampung.
“Kita ini akan menuntaskan program tuntas pak bupati di tahun 2023 sampai tahun 2024 menjelang akhir masa jabatan beliau.’ tandas Sahadi.
Adapun program tuntas yang dicanangkan Bupati di Besiq, kecamatan Damai, yakni; Pertama adalah jalan. kemudian yang kedua listrik. sedangkan untuk PDAM / air bersih sudah berjalan.
Namun demikian, imbuh Sahadi akan ada penambahan jaringan pipa induk ke Muara Nilik pada tahun 2023.
“Harapan kita 3 (program) ini nanti pak Bupati bisa meninggalkan kenang-kenangan yang ada di DAS Kedang Pahu ini.” pungkas Sahadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga dinas PUPR Kubar, Martoyosan menjelaskan, peningkatan jalan ke kampung Besiq memang sudah dilakukan sejak 2018.

Sejauh ini baru sekitar 3 kilo meter yang sudah disemenisasi. Sedangkan pemilihan standar cor beton itu dilakukan demi menjaga mutu jalan, sebab jalur Simpang Tokong menuju Besiq kerap dilalui kendaraan bertonase tinggi, terutama truk kelapa sawit.
“Jadi mulai 2018 kita melaksanakan pekerjaan di ruas GBU Besiq, murni di tahun 2022 ini total ruas yang kita tangani kurang lebih ada 16 km. Jadi sisa pekerjaan yang belum dilaksanakan itu kurang lebih 6 km,” kata Martoyosan.
Semua rigid, kita kuatir karena memang di ruas ini, pengguna jalan ini bukan hanya masyarakat, tetapi ada beberapa perusahaan yang melintasi. Jadi kalau itu kita buat aspal tidak akan tahan.” sambung Ocan sapaan akrab Martoyosan.
Ocan menerangkan beton rigid yang dipakai adalah mutu K 250, dengan ketebalan lapisan bawah 10 cm, kemudian untuk beton K 250 dengan ketebalan 25 cm, jadi total ketebalan cor 35 cm.
Diketahui, sebelum berakhirnya pemerintahan Bupati FX.Yapan, ada 5 proyek jalan yang ditargetkan rampung hingga 2024.
Diantaranya jalan ke kampung Intu Lingau kecamatan Nyuatan, jalan menuju kampung Besiq kecamatan Damai dan jalan ke poros kecamatan Siluq Ngurai-Muara Pahu. Mulai dari Bungur, Sangsang Kaliq, Tenisaq, Gunung Bayan dan Muara Pahu.
Kemudian Muara Pahu ke Penyinggahan serta jalur Tanjung Isuy kecamatan Jempang.
Lalu jalan ke kampung Muara Kedang kecamatan Bongan serta jalan-jalan kampung di kecamatan Siluq Ngurai.
Paul- Red-SBN