Scroll untuk baca artikel
DAERAHKutai BaratPembangunan/Infrastruktur

Proyek Tuntas 2023 : Kampung Intu Lingau Yang Dulu, Berbeda Dengan Yang Sekarang

348
×

Proyek Tuntas 2023 : Kampung Intu Lingau Yang Dulu, Berbeda Dengan Yang Sekarang

Sebarkan artikel ini

SudutBeritaNews.com, Kutai Barat | Sesaat memang menelan rasa kecewa, betapa tidak? Berkunjung ke Sentra produksi durian di kampung Intu Lingau dengan harapan bisa puas makan durian, ternyata saat sampai di kampung sudah tidak menemukan 1 biji pun durian karena telah habis terjual.

Kondisi ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab saat ini para pengepul buah telah terlebih dahulu memborong habis buah durian langsung dari para petani karena mulusnya akses jalan.

Namun kekecewaan itu, memang tidak sebanding dengan kegembiraan warga kampung Intu Lingau yang tengah menikmati berkah jalan mulus cor beton rigid di kampungnya.

“Sebelumnya dari kampung menuju kabupaten ya sangat lama, mencapai 3 sampai 4 jam.
Bahkan ada yang pernah tidur-tidur di jalan (menginap karena kondisi jalan berlumpur),” ujar Abednego, Petinggi kampung Intu Lingau, kecamatan Nyuatan, kabupaten Kutai Barat. di depan kantornya. Minggu 18/9/22 siang.

Foto : Abednego, Petinggi Kamp. Intu Lingau

Tetapi sekarang ya 1 jam sampai ke ibu kota Sendawar. Jadi masyarakat sangat senang lah begitu.
Sekarang 1 jam 15 menit sudah sampai Sendawar.” sambungnya antusias.

Abednego mengatakan, masyarakat Intu Lingau sangat berterimakasih kepada pemerintah kabupaten Kutai Barat karena telah membangun jalan akses dari ibu kota ke kampungnya, serta menuju kampung sekitarnya.

Kini, menurut petinggi berusia 42 tahun itu, jalan dalam kampung sedang dikerjakan oleh kontraktor dan tinggal beberapa titik yang masih rusak kurang lebih sekitar 1 km.

Lebih lanjut Abednego mengaku, dengan dibangunnya jalan ke kampungnya, sangat membawa dampak ekonomi yang luar biasa.

“Sekarang ini, jadi masyarakat itu ya dulunya tidak bersemangat kalau membuat ladang, sekarang itu luar biasa semangatnya.” ungkapnya.

Buktinya sekarang satu hari keluar diatas 2 ton untuk terong. Itu belum lagi labu, pisang, cabe.” tandasnya.

Buah, sayur dan hasil pertanian lainnya terjual habis, bahkan kini daerah ini bisa menyuplai Cabe 2 kuintal per hari untuk masuk pasar Jaras.

“Masyarakat disini tidak kesulitan menjual hasil produksi pertanian seperti beberapa tahun lalu, jauh lebih baik sekarang,” ungkap Abed.

Selain diprogramkan oleh pemkab Kutai Barat untuk menjadi daerah ketahanan pangan, kampung ini juga merupakan penghasil buah durian yang dikenal dengan sebutan durian Melak. Durian Melak dikenal memiliki daging yang tebal, legit dan manis rasanya

Pada musim panen raya, kampung ini bisa menghasilkan 50 ribu buah per harinya yang di pasarkan di Pusat Ibu kota Sendawar, bahkan sampai ke Samarinda dan Balikpapan.

Sementara itu ditemui media ini di lokasi proyek di depan kantor petinggi Intu Lingau, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kubar, Sahadi menyebut yang menjadi fokus pemerintah, karena kampung Intu Lingau selama ini sangat tertinggal dari sisi sarana prasarana dan terisolir.

“Pak petinggi tadi sudah sampaikan, sekarang ini tidak ada kendala lagi ke kabupaten sudah dengan mudah sekali, satu dua jam sudah sampai.
Tidak seperti dulu bisa tidur di tengah jalan,” ucap Sahadi didampingi Hardianto, Kabag Pembangunan Kutai Barat.

Foto : Sahadi, Ka BKAD Kubar, didampingi Hardianto kabag Pembsngunan

Kampung dengan jumlah penduduk 2.075 jiwa yang merupakan lumbung suara PDIP, hanya saja selama ini belum ada penanganan sama sekali, maka jaman pemerintahan Bupati Yapan baru mulai dikejar pembangunannya.

Sedangkan untuk konstruksi jalan, meskipun lebih mahal, Sahadi menerangkan program pembangunan jalan yang dilaksanakan di jaman periode Bupati Yapan dan Wakil Bupati Edyanto Arkan dibuat dengan konstruksi beton rigid.

Sahadi juga memastikan, meskipun masih ada beberapa gorong-gorong dan jembatan yang belum terbangun, namun program tuntas 2023 itu untuk anggarannya sudah ter-cover semua dan akan rampung pengerjaannya tepat pada waktunya

“Kami tadi sudah menghitung berapa gorong-gorong, berapa jembatan.
Sambil berjalan tadi kami menghitung dan mencatat dan nanti kami akan melaporkan pada saat rapat besuk.
Dan pak Kabag pembangunan ini akan melaporkan ke pak Bupati.
Ya nanti program tuntas 2023 itu sudah ter-cover semua.” terang Sahadi.

Tahun depan jalan ini sudah selesai, satu lagi yang ada jembatan yang agak besar tadi, mungkin sungai Ngahan ya, itu jembatannya. Tetapi sudah tercover anggaran 2023.” tegasnya

Mengakhiri pernyataannya, mengingat Intu Lingau di jadikan Lumbung Ketahanan Pangan, setelah jalan poros selesai dibangun, selanjutnya pemerintah akan membangun jalan ke sentra produksinya dan fokus pembangunan penerangan PLN.

“Nah karena memang nanti ketika jalan ini sudah clear, nanti kita fokus di listrik pak.” pungkas Sahadi.

Dalam pantauan media ini, pengerjaan jalan menuju kampung Intu Lingau hampir selesai, hanya saja masih ada beberapa titik dikarenakan akan dibangun gorong-gorong dan jembatan.

Diketahui, sebelum berakhirnya pemerintahan Bupati FX.Yapan, ada 5 proyek jalan yang ditargetkan rampung hingga 2024.

Diantaranya jalan ke kampung Intu Lingau kecamatan Nyuatan, jalan menuju kampung Besiq kecamatan Damai dan jalan ke poros kecamatan Siluq Ngurai-Muara Pahu. Mulai dari Bungur, Sangsang Kaliq, Tenisaq, Gunung Bayan dan Muara Pahu.

Kemudian Muara Pahu ke Penyinggahan serta jalur Tanjung Isuy kecamatan Jempang.

Lalu jalan ke kampung Muara Kedang kecamatan Bongan serta jalan-jalan kampung di kecamatan Siluq Ngurai.

Paul/Red-SBN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Example 728x250 Example 728x250