SudutBeritaNews.com, Jakarta | Direktur Eksekutif Strategi Foundations Risdiana Wiryatni mengatakan, Perempuan Indonesia dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman, sehingga siap untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Minggu, 8 Januari 2023
“ Perempuan pada saat ini berperan besar, baik sebagai pribadi, istri, ibu, serta warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus. Perempuan Indonesia juga harus dapat mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Risdiana. Minggu, 8/1/23
Berada dalam era digitalisasi atau era Four Point O (4.0) yang serba canggih melalui akses internet, media sosial, smartphone serta jaringan multimedia lainnya memberikan peluang bagi seluruh perempuan Indonesia untuk lebih mudah memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa.
Hanya saja, menurut pengusaha beberapa media itu, penggunaannya harus tetap bijak, khususnya untuk hal-hal yang positif, edukatif dan bersifat membangun.
Kemudian, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah.
Menurut data dari World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 se-Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen.
Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.
“ Perempuan harus mengambil peran strategis untuk memperbaiki kondisi bangsa ini, salah satunya melalui politik.
Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30%,” ucapnya prihatin.
Karenanya Risdiana menekankan pentingnya peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial.
Selain itu, menurut Risdiana adalah menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik.
Bahkan dalam konteks politik, peran dan posisi kaum perempuan masih kental mengalami diskriminasi.
Seharusnya, peran dan posisi kaum perempuan di wilayah publik merupakan bagian dari hak-hak asasi yang setiap manusia berhak memilikinya.
Untuk itu Risdiana menegaskan, prospek positif bagi keterwakilan politik perempuan harus diimbangi dengan tanggung jawab moral baik secara idealisme maupun implementasinya.
“ Semua tergantung dari seberapa kuat idealisme dan konsistensi perjuangan kaum perempuan dalam panggung politik,” pungkasnya.
Paul/Red-SBN













