Scroll untuk baca artikel
HealthKutai Barat

Ada Kasus DBD, Puskesmas Barong Tongkok Lakukan Fogging di Rumah Alsiyus

328
×

Ada Kasus DBD, Puskesmas Barong Tongkok Lakukan Fogging di Rumah Alsiyus

Sebarkan artikel ini

SudutBeritaNews.com, Kutai Barat | Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Kutai Barat melalui Puskesmas Barong tongkok melakukan pengasapan (Fogging) karena adanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di rumah Alsiyus, kampung Simpang Raya RT 13, Barong tongkok, Kutai Barat.

“Memang betul ada kegiatan pengasapan atau fogging di rumah saya ada terjadi kasus DBD,” ujar Alsiyus kepada media ini usai pelaksanaan fogging di rumahnya. Jumat 13/01/23.

Pertama kali anak saya yang kena si Princess Aurora. Habis itu, baru-baru ini keponakan saya yang kena, si Tael yang kena DBD juga,” sambungnya.

Foto : Alsiyus

Menurut Alsiyus, awalnya anaknya terjangkit pada bulan Desember 22, kemudian keponakannya awal Januari 2023.

“Nah dua kali sudah kena kasus DBD di rumah saya, maka saya minta bantu ke Dinas kesehatan, ke ibu Kepala Dinas melalui teman untuk diadakan pengasapan,” ungkap dia.

Yang menjadi kekawatiran Admin Grup Keluhan & Saran Warga Kubar & Kaltim Ibu kota NKRI ini adalah, karena banyak anak-anak yang tinggal di rumahnya.

“Ada banyak anak-anak yang tinggal di rumah saya. Ada yang dari kampung Lendian, dari kampung Bentas dan sekitarnya. Ya ada lah sekitar 7-8 orang sekarang ini.
Ada 8 anak sekolah, tambah kami satu keluarga 7 orang.

Jadi di rumah banyak orang. Kadang-kadang kalau ada tamu yang datang dari kampung bisa sepuluh, dua puluh orang di rumah.” terangnya.

Sebab kata Alsiyus, disamping yang tinggal menetap di rumahnya itu menjadi tempat singgah, sehingga banyak anak-anak yang kost ditempat lain saat merasa jenuh di kos akhirnya datang ke tempatnya dan tidur  bermalam-malam.

Terlebih menurut pengakuan Alsiyus rumahnya memang terlihat banyak nyamuk.

“Nyamuk di rumah saya itu memang agak banyak. Kita memang bingung dari mana asal-usulnya,” tutur dia.

Itu yang saya takuti, jika salah satu kena bisa menular ke anak-anak yang lain.
Karena banyak anak-anak sekolah yang tinggal di sini.” lanjutnya.

Melihat kondisi tersebut, melalui seorang teman menghubungi kepala Dinas Kesehatan Kutai Barat, dr. Ritawati Sinaga untuk bisa mendapatkan program fogging di rumahnya.

Sehingga kemudian dari Dinas melakukan koordinasi dengan Puskesmas Barong Tongkok untuk melaksanakan pengasapan.

Memang, sebelum dilakukan pengasapan, Alsiyus terlebih dulu diminta melakukan pembersihan rumah dan lingkungan seputaran  rumah.
Diantaranya membuang air yang tertampung kaleng dan sebagainya, termasuk membersihkan tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk.

Kepada Dinas kesehatan dan Puskesmas Barong tongkok, Alsiyus mengucapkan terima kasih karena dengan cepat telah merespon permintaannya.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Dinas kesehatan dan Puskesmas Barong Tongkok yang sudah perduli, atas laporan saya. Mereka respek dan mereka melakukan pengasapan.
Saya senang sekali,”

Selain itu, Alsiyus berharap agar dari Dinas tidak jemu-jemu untuk terus mengampanyekan Program pemberantasan DBD kepada masyarakat baik melalui puskesmas maupun media baik di radio maupun program lainnya.

“Pada musim hujan, iklan baik di radio maun media cetak itu harus oleh dinas kesehatan untuk berjaga-jaga. Jangan sampai iklan itu per tahun baru ada iklan..

Setiap saat, setiap bulan kapan perlu, diingatkan terus masyarakat. Karena sifat nya lupa. Sifat manusia ini tidak ingat. Kalau belum ngalamin, belum sulit belum ingat.” harap Alsiyus.

Sementara itu, di musim penghujan seperti saat ini, Kadis Kesehatan, dr. Ritawati terus mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih dengan melaksanakan program 3M Plus.

“Nah, untuk itu tingkatkan lagi kewaspadaan kita sebenarnya untuk 3 M itu.
Menguras, untuk yang terutama ini ya untuk menggantung baju yang dipakai itu, dihindarkan lah itu dan bersih-bersih di sekitar kita,” ujar Kadis kes Kubar melalui telepon seluler. Rabu 11/01/23.

Kalau untuk Abate bisa didapatkan di Puskesmas, kalau untuk fogging itu adalah salah satu cara saja. Salah satu cara untuk membasmi. Itupun tidak telurnya. Tapi kalau memang diperlukan ya kita bisa fogging.” tandas mantan kepala Puskesmas Melak itu.

Sedangkan dalam pantauan media ini, dokter senior di Kutai Barat itu juga memberikan pesan suara yang dibagikan kepada berbagai pihak dalam mengampanyekan berantas kasus DBD di Kutai Barat.

“Tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ingat fogging bukan satu-satunya solusi, tetapi yang terutama adalah PESAN pemberantasan nyamuk.” ujar Ritawati Sinaga.

Melki/Red-SBN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Example 728x250 Example 728x250