SudutBeritaNews.com, Kutai Barat | Warga RT.2 Kampung Belempung Ulaq, kecamatan Barong Tongkok, kabupaten Kutai Barat menambal lobang-lobang jalan yang melintas di kampungnya secara swadaya.
Menurut Warga kondisi jalan berlobang tersebut sudah hampir satu tahun dan sering menimbulkan terjadinya kecelakaan bagi pengemudi kendaraan.
“Kalau jalan lobang ini sudah 6 bulan lebih, ya setahun lah.
Banyak yang berlobang, sampai di depan korpri masih ada, gang korpri itu, masih banyak. Ini di bawah sana juga RT.2 itu banyak,” ujar Rupinus di lokasi perbaikan jalan berlobang. Sabtu, 4/2/23

“Di bawah sekali RT.4 ada,
kemudian yang di tengah itu ada satu lobang, juga yang di ujung sana di depan perumahan Korpri lebih parah lagi.” lanjutnya.
Menurut Rupinus, kegiatan ini merupakan inisiatif warga karena di jalan tersebut sering terjadi kecelakaan.
“Karena banyak masyarakat kecelakaan di sini. Tadi pagi sudah ada yang jatuh, jadi korban,” lanjutnya menerangkan.
Dia menambahkan, Kecelakaan yang mengakibatkan luka parah terjadi karena pengendara sepeda motor menghindari truk dan masuk jalan berlobsng.
“Mereka menghindari truk yang dari sana, yang dari sini mengambil jalan, yang dari sana juga maka masuk lobang, dan terjadilah kecelakaan itu,” ungkap Warga RT.2 itu.
Adapun kegiatan warga dilakukan secara gotong royong tanpa dukungan dana dari anggaran manapun juga.
“Ini swadaya kami, minta ke mobil dan motor yang lewat, kendaraan yang lewat.” kembali Rupinus menerangkan sambil masih menenteng kardus air mineral yang berisi uang recehan sumbangan warga yang melintas.
Pengadaan semen dan material lainnya diusahakan warga sendiri, dan juga hasil pengumpulan sumbangan pengendara yang melintas sejak pagi saat mereka lakukan kegiatan tersebut.

Hal senada disampaikan oleh Tiborsius warga RT 2. menyebut akibat jalan rusak mengakibatkan ada korban jiwa karena kecelakaan lalu lintas.
“Di lobang sana meninggal (kejadian beberapa bulan sebelumnya di RT.4),” ungkapnya menimpali sambil menunjuk jalan arah kampung Sekolaq Oday.
“Intinya pak, kegiatan kami ini gotong royong menutupi lobang ini, supaya jangan ada lagi insiden seperti tadi pagi,” tegas Tiborsius.
Terkait jalan yang rusak, Tiborsius mengaku, kondisi semakin parah karena beberapa bulan terakhir ini semakin banyaknya kendaraan bermuatan berat yang melampaui kapasitas jalan melintas di daerahnya.
“Masyarakat keberatan ada apalagi dengan muatan mereka 8 ton, 10 ton. Jalan kita ga seberapa ini bebannya.” ucap Tiborsius

Keluhan yang sama juga diungkapkan Antonius Gowa, Sekretaris Desa kampung Belempung,
“Ini yang menjadi keluhan masyarakat yang melebihi tonase jalan yang mungkin tidak sesuai dengan klas jalan yang ada, melebihi bobot kendaraannya,” ujarnya.
Jadi masyarakat keberatan lah, tidak layak, jalan kampung dilewati kendaraan yang bertonase tinggi.” tandas Antonius.
Di tempat yang sama Anggota BPK Belempung Henry Situmorang sangat mengapresiasi warganya atas kegiatan tersebut.
“Selaku anggota BPK mengapresiasi warga RT 2 ini, dengan ringan tangan dan bermurah hati, mereka bekerja giat untuk semua pelintas di jalan ini,” kata Henry.
Hanya saja disisi lain dia berharap Pemerintah untuk menganggarkan untuk perbaikan jalan tersebut.
Menurutnya, jalan Belempung Ulaq merupakan akses ekonomi dimana masyarakat lebih memilih jalur tersebut daripada jalan utama melewati Kecamatan Sekolaq Darat karena jaraknya lebih dekat akses dari Ibukota Kutai Barat ke kota Melak.
“Jadi saya sebagai anggota BPK, ini akses kecamatan agar diperhatikan penganggarannya. Saya harap jangan saling tuding, ini provinsi, ini daerah. Tolonglah, karema sekali lagi saya mau tegaskan ini bukan punya warga Belempung Ulaq,” harapnya.
“Ini jalur Ekonomi, semua lewat sini, ada truk, ada macam-macam, orang mau ke HIS dari Melsk saja, ini saya perhatikan jalan ini 24 jam,” tukad Henry.

Dia juga berharap kegiatan masyarakat tidak terhenti sampai tahapan ini dalam perbaikan jalan berlobang.
“Kami akan terus, kami tidak mau ada korban. Kami tidak mau ada yang mati gara-gara jalan rusak.
Kalau pemerintah di atas kurang, saya bilang tidak memperhatikan, atau bagaimana karena memikirkan regulasi, kami masyarakat memperhatikan keselamatan masyarakat.” tegas dia.
Mengakhiri pernyataannya anggota BPK itu meminta kepada pemakai jalan jalur Belempung untuk berhati-hati.
“Bagi pengguna jalan harap kurangi kecepatan karena jalur sempit dan pemukiman.” pungkas Henry Situmorang.
Dalam pantauan media ini warga juga membersihkan/memotong rumput yang tumbuh di pinggir kanan kiri jalan di kampung Belempung Ulaq.
Paul/Red-SBN