Kutai Barat, Sudut Berita News | Menyambut kehadiran Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat serius mempersiapkan warganya, salah satunya melaksanakan program Ketahanan Pangan di kampung-kampung.
Setelah sebelumnya, Pemkab memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, akses penghubung dari kampung ke kampung, dari kampung ke kecamatan serta menghubungkan ke akses ibu kota Kabupaten dan menjadikannya program Proyek Tuntas 2023.
Kini, Pemkab mulai bergerak dengan menyalurkan bantuan peralatan yang berupa mesin-mesin produksi untuk mengolah hasil pertanian sehingga menghasilkan nilai tambah.
“Pemerintah secara bertahap, kita ingin membina kelompok-kelompok tani kita. Anggaran selama ini memang kita full kan ke akses (red: insfratruktur jalan) termasuk akses ini.
Sekarang akses ini sudah selesai, tinggal kita mengarahkan anggaran untuk bantuan-bantuan peralatan seperti parut singkong, jahe,” ujar Bupati Kutai Barat FX.Yapan SH, MH, didampingi Kadis Ketahanan Pangan Kubar, Rion, Inspektur Inspektorat Kutai Barat RB Bely, Ka Dispar Yuyun Diah Setyorini dan Camat Nyuatan, Tomi Winata usai penyerahan mesin produksi hasil pertanian kepada kelompok wanita tani di kampung Awai, Kecamatan Nyuatan, Jumat, 29/9/23
FX.Yapan menyebut, pemerintah Kubar telah mencanangkan beberapa kampung di kecamatan Nyuatan untuk menjadi sentra Tanaman Jahe dan singkong.
“Bahkan juga saya ga tahu apa di sini (Awai) apa di Tepulang entah punya program menjadi sentra, sentra jahe, sentra singkong,” imbuhnya.
Dan bukan hanya itu, masih kata Yapan, pihaknya berharap para petani bisa mengembangkan tanaman jagung.
“Saya mengharapkan juga mereka juga kembangkan sampai ke jagung karena itu pengganti beras,” tambahnya.
Sebab, menurut Mantan Ketua DPRD Kubar periode 2006-2016 itu tanaman jagung dan singkong bisa menjadi makanan pengganti selain beras
“Jadi kita jangan hanya berfikir beras bisa membuat kita kenyang. Seperti juga bisa menjadi pengganti beras, singkong pengganti nasi dan lain sebagainya,” paparnya.
Termasuk diantaranya jahe, juga perlu dikembangkan karena dibutuhkan masyarakat Indonesia, bahkan luar negeri untuk obat (jamu).
Untuk itu Bupati dua periode itu mengaku, dia telah meminta kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kubar memperhatikan hal ini, mulai dari produksi pertanian, dan mengurus kepada pemasaran pasca panen.
“Tadi Saya sudah sampaikan ke Dinas Ketapang (Ketahanan Pangan) supaya hilirnya juga diurus. Hulu diurus, hilirnya juga diurus,” tegas FX Yapan
Menindaklanjuti perintahnya, kata Yapan, Kadis Ketapang telah menghubungi salah satu perusahaan Jamu guna menjalin kerjasama untuk memasarkan jahe, salah satu produksi pertanian di Kubar diantara produk pertanian lain ya
“Dan dia (Red: Rion) tadi sudah sampaikan bahwa masalah jahe ini sudah komunikasi awal dengan jamu Meneer, mungkin nanti ada kerjasama.” papar Bupati.
Bupati Yapan juga berharap, agar Kampung Awai menjadi daerah sentra pangan dan sayuran.
“Oleh sebab itu mudah-mudahan Awai ini menjadi sentra pangan kita, sayur-sayuran. Karena tidak ada alasan lagi karena jalan sudah bagus, tinggal bagaimana kelompok-kelompok ini meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.” harap dia.
Untuk hal itu, Bupati juga berjanji terus memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok tani dan membantu agar pihak bank mempermudah pinjaman para petani untuk permodalan.
“Pemerintah dukung, dari sisi modal nanti kita bisa minta pinjaman bank dan nanti pemerintah akan membantu untuk mempermudah,” ucap Bupati.
Mengakhiri, Bupati Kutai Barat terus menyemangati warganya agar tidak tertinggal dalam menyambut Ibukota Negara di Kalimantan Timur dengan cara terus berbuat agar menjadi masyarakat yang produktif.
Terlebih Pemerintah Kabupaten Kutai Barat telah membangun akses insfratruktur jalan dari kampung ke kecamatan dan menuju Kabupaten dengan membangun jalan rigid (Cor semen) dengan kualitas terbaik yang sudah menelan anggaran sangat besar.
“Pemerintah memulai dari sekarang, supaya bagaimana masyarakat kita menyambut IKN ini harus produktif, harus produktif, harus berbuat, jangan sampai, siapa tidak berbuat akan ketinggalan.” pungkasnya serius
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat, Rion menyebut selain fungsi dan tugas dari Ketahanan pangan, diantaranya kegiatan yang membangun ekonomi masyarakat, penguatan ketahanan pangan keluarga juga stunting, Pemerintah merespon keinginan dan potensi masyarakat kampung yang ada di Kutai Barat
“Disamping dari keinginan dari pemerintah kampung dan kelompok wanita tani bahwa mereka punya potensi dan ini harus kita respon oleh pemerintah Kutai Barat, bagaimana memberikan penguatan atas potensi-potensi yang mereka punya.” ujarnya.
Tahun ini, lanjut Rion, telah disiapkan 24 kampung 24 kelompok tani di 9 kecamatan, yang akan dibagi mesin dan bibit.
Hanya saja kali ini baru dilaksanakan untuk 2 kampung, kampung Dempar, Temula, Moor dan Awai.
“Untuk hari ini ada mesin parut singkong ada 4 unit, kemudian ada. 1 perangkat mesin jahe, kemudian termasuk alat-alat pertanian lain dan juga bibit.” pungkas Rion
Sedangkan Camat Nyuatan, Tomi Taruna, terhadap bantuan alat-alat tersebut, fihaknya berharap agar dimanfaatkan dengan maksimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kampung.
“Alat alsintan ini jangan menjadi pajangan, dan ini bisa dipercayakan kepada masyarakat wanita tani untuk meningkatkan perekonomian di tingkat kampung masing-masing,” pinta Camat Tomi.
Dia berjanji akan.memonitor dan mengawasi secara berkala agar semuanya tepat sasaran.
Paul/Red
