Scroll untuk baca artikel
Berita

Program Bidang Parekraf, Ganjar-Mahfud Fokus pada Kelestarian dan Kesejahteraan

59
×

Program Bidang Parekraf, Ganjar-Mahfud Fokus pada Kelestarian dan Kesejahteraan

Sebarkan artikel ini
Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Example 728x250

JAKARTA, SUDUTBERITANEWS.com – Pasangan capres dan cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud mempunyai visi misi yang diberi judul ‘Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’.

Dalam visi misi tersebut terdapat empat program yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) yang akan menjadi target kerja pasangan ini. Keempat program tersebut di antaranya Indonesia Tujuan Utama Pariwisata Dunia, Ekonomi Kreatif Makin Melaju, Pusat Industri Halal Global, dan Wisata Maritim Mendunia.

“Dari empat program di atas kita dapat melihat fokus pengembangan sektor parekraf akan senantiasa memperhatikan nilai-nilai keberlanjutan, kelestarian, dan dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Indonesia Tourism Strategist sekaligus Founder Temannya Wisatawan, Taufan Rahmadi dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Taufan mengatakan, dalam program menjadikan Indonesia tujuan pariwisata dunia bisa diperkuat dengan menjelaskan target Indonesia untuk masuk peringkat 20 dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI).

“Karena sebagaimana kita ketahui, Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dirilis secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 24 Mei 2022 menunjukkan bahwa Indonesia melesat naik 12 peringkat, dari posisi 44 menjadi peringkat 32 besar dunia,” tuturnya.

Menurut Taufan, rencana untuk melipatgandakan pengembangan destinasi pariwisata superprioritas di Indonesia harus benar-benar dikaji secara cermat. Mengingat, saat ini dengan lima destinasi pariwisata superprioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang yang telah menjadi program strategis pariwisata nasional masih menyisakan persoalan-persoalan di destinasi yang belum tuntas hingga saat ini.

Selain itu, memasang target 30 juta wisman harus dibarengi dengan keberhati-hatian di dalam menjaga kelestarian alam dan budaya di destinasi.

“Karena sebagaimana kita ketahui orientasi pembangunan pariwisata saat ini bukan lagi bicara tentang quantity tourism melainkan quality tourism,” ungkapnya.

Taufan mengungkapkan, bila mengacu pada data Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, total kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp1.100 triliun atau sekitar 7,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Dalam lima tahun terakhir, terdapat peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap PDB Indonesia sebesar 0,7 persen per tahun. Menurutnya, Industri kreatif Indonesia tidak terlepas dari beberapa tantangan yang harus dihadapi, salah satu tantangan terbesar adalah terbatasnya akses permodalan dan sumber daya.

“Banyak pelaku industri kreatif di Indonesia masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka. Selain itu, masih banyak masalah terkait dengan perlindungan hak cipta dan hak kekayaan intelektual,” jelasnya.

Ia menilai, memperbanyak infrastruktur creative hub di daerah harus juga memperhatikan dari keberlanjutan operasional, pemeliharan fasilitas dan ekosistem bisnis di dalamnya, “Karena jangan sampai creative hub hanya berusia seumur jagung yang berujung pada terlantarnya fasilitas yang sudah dibangun,” tandasnya.

[sindo/nug]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Example 728x250 Example 728x250