JAKARTA, SUDUTBERITANEWS.com – Pada debat perdana Calon Presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum [KPU] Selasa, 12 Desember 2023 malam, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mencecar calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto soal pelanggaran HAM di masa lalu.
Dalam debat tersebut, Ganjar menagih komitmen Prabowo untuk membentuk Pengadilan HAM serta mencari keberadaan aktifis yang hilang. Jika aktifis yang hilang tersebut sudah meninggal, Ganjar juga bertanya apakah Prabowo bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang, sehingga orang tua korban bisa berziarah.
Ganjar mengatakan, dua poin tersebut merupakan salah satu rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat kepada Presiden terkait 12 kasus pelanggaran HAM berat.
“ Kalau Bapak ada di situ, apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR?” tanya Ganjar kepada Prabowo
Kedua, lanjut Ganjar, di luar sana menunggu banyak ibu-ibu, apakah Bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah.
Prabowo awalnya tidak memberikan jawaban lugas mengenai pertanyaan yang diajukan Ganjar. Namun sebaliknya, Prabowo malah menuding bahwa isu pelanggaran HAM hanya diulang-ulang setiap lima tahun sekali ketika ia berkontestasi di pemilihan presiden.
Prabowo juga menuding Ganjar telah melontarkan pertanyaan yang tendensius karena menyinggung kasus hilangnya aktifis yang terjadi ketika Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus di masa Orde Baru.
“ Loh, kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakkan HAM. Masalah yang bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa pada saat 13 orang hilang ditanyakan kepada saya? Itu tendensius Pak?” jawab Prabowo.
Prabowo, bahkan menyamakan aktifis yang hilang seperti mayat-mayat yang ditemukan di sembarang tempat.
“ Bapak tahu data enggak? Bapak tanya ke Kapolda, berapa orang hilang di DKI? Tahun ini, ada mayat yang diketemukan beberapa hari lalu dan sebagainya?” ujar Prabowo.
Merasa tak puas dengan jawaban Prabowo, Ganjar menilai sosok Prabowo bukanlah orang yang tegas, karena tidak menjawab pertanyaan yang ia ajukan.
“ Pak Prabowo ini punya ketegasan yang luar biasa, luar biasa, tapi sayang pada dua jawaban itu sama sekali tidak punya ketegasan,” kata Ganjar.
Ganjar pun menegaskan, bahwa ia akan menuntaskan pelanggaran HAM jika terpilih sebagai Presiden.
Ganjar menegaskan, pelanggaran HAM masa lalu harus dibereskan agar isu tersebut tidak muncul dalam kontestasi Pilpres selanjutnya.
[nug/red]
