Cibinong, SudutBerita News | Proyek pembangunan Hotel Sayaga di Kabupaten Bogor terus mangkrak, meskipun telah mendapatkan suntikan dana tiga kali. Rencananya dimulai pada era Bupati Rachmat Yasin hingga Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu, namun pembangunan belum juga selesai.
Dilansir dari asiamediatv.com, Anggaran awal dari APBD TA 2017 sebesar Rp36,3 miliar disalurkan kepada PT Amarta Karya, namun pembangunan tak kunjung rampung. PT Mitrada Sejahtera kemudian melanjutkan dengan anggaran Rp39 miliar, tetapi hasilnya pun belum memuaskan.
Berita terkait :
Evaluasi Kinerja BUMD PT SAYAGA: Insan Pers dan Aktivis Gelar Forum Diskusi
Pembangunan sempat terhenti pada 2020 dan dilanjutkan pada 2021-2022, namun tetap terkendala, khususnya oleh banjir. Total anggaran yang sudah dialokasikan mencapai Rp75,3 miliar.
Direktur Utama PT Sayaga Wisata, Supriadi Jufri, mengungkapkan bahwa proyek ini terhenti karena dua kontraktor yang berbeda tidak mampu menyelesaikan tugasnya.
“Mangkraknya pembangunan Hotel Sayaga milik Badan Usaha Miik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor tersebut lantaran dua kontraktor yang berbeda yang melaksanakan pembangunan tidak bisa menyelesaikan pembangunan hotel tersebut,” ujar Jufri di kantornya di Cibinong, Senin (04/02/24).
Supriadi Jufri enggan merinci total dana yang diterima dari tiga suntikan tersebut, hanya menyebutnya sebagai “suntikan dana untuk pengembangan bisnis.”
Meski ditanya lebih lanjut mengenai jenis bisnis yang dikembangkan, Jufri tidak memberikan jawaban.
Ia hanya mengungkapkan bahwa aset Hotel Sayaga mencakup tanah, bangunan, dan total uang sebesar Rp189 miliar. Meskipun terdapat kerugian sebesar Rp2 miliar dari kegiatan pengembangan bisnis, total aset dan uang yang dimiliki mencapai Rp187 miliar.
Paul/Red
Respon (1)