Scroll untuk baca artikel
EKONOMI

Dorong Pengembangan UMKM Kemenkop UKM Siap Gelontorkan Dana Rp10 Miliar  

52
×

Dorong Pengembangan UMKM Kemenkop UKM Siap Gelontorkan Dana Rp10 Miliar  

Sebarkan artikel ini
Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha dan Pengelolaan Jabatan Fungsional Kewirausahaan KemenKopUKM Edhi Kusdiyarwoko Dwikuncono. (ANTARA/HO-Kemenkop UKM)
Example 728x250

Jakarta, SudutBerita News | Melalui program Entrepreneur Financial Fiesta [EFF] 2024, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah [UMKM] siap memberikan pendanaan syariah sebesar Rp10 miliar, bagi usaha mikro, kecil dan menengah [UMKM] di tanah air.

Pendanaan tersebut bertujuan untuk mengakselerasi pembiayaan bagi usaha mikro di Indonesia.

“EFF 2024 hadir untuk memberikan dorongan baru bagi perkembangan UMKM di Indonesia. Kami berkomitmen untuk mendukung para wirausaha dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan pendampingan yang holistik,” kata Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha dan Pengelolaan Jabatan Fungsional Kewirausahaan KemenKopUKM Edhi Kusdiyarwoko Dwikuncono dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara, Kamis [8/2/2024]

Menurut Edhi, salah satu solusi yang ditawarkan dalam program EFF 2024 yakni keamanan pembiayaan (securities crowdfunding) yang akan diwadahi melalui platform online LBS Urun Dana.

Sementara itu LBS Urun Dana merupakan platform securities crowdfunding yang berbasis syariah dan telah diizinkan, serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Edhi menambahkan, melalui program tersebut, para wirausaha di sektor UMKM bisa mendapatkan pembiayaan syariah untuk mengembangkan permodalan bisnis hingga Rp10 miliar.

Selain memberikan pembiayaan, program yang diinisiasi oleh Kemenkop UKM juga menyediakan webinar dan kelas mentoring untuk meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia agar bisa naik kelas.

Sebelumnya pada Rabu (7/2) Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan akses pembiayaan kredit untuk UMKM di Indonesia menjadi yang terendah di Asia.

“Di Asia kita ini baru sekitar 21 persen, bandingkan misalnya China, dan Jepang itu sudah 60 persen, Korea malah di atas 80 persen,” katanya.

Ia menilai hal itu dikarenakan mekanisme pemberian kredit di Indonesia masih menggunakan sistem kolateral yang membutuhkan jaminan atau agunan untuk mendapatkan persetujuan dana.

Pelaku UMKM sambut baik

Upaya pemerintah menggelontorkan dana syariah kepada wirausaha di sektor UMKM   untuk mengembangkan permodalan bisnis hingga Rp10 miliar, mendapat apresiasi dari pelaku usaha sektor UMKM.

Penggiat UMKM Morowali Muchlis Ibrahim

Penggiat UMKM Morowali, Sulawesi Tengah, Muchlis Ibrahim mengatakan, UMKM merupakan salah satu penggerak roda ekonomi yang memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, menciptakan kesempatan untuk pengembangan keterampilan dalam kewirausahaan dan bisnis.

Menurut Muchlis, UMKM berkontribusi sekitar 61% terhadap PDB Nasional dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Namun, UMKM juga merupakan sektor yang rentan terkena dampak dari berbagai krisis dan dinamika di pasar global jika dibandingkan dengan usaha yang berskala besar. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dalam pemanfaatan teknologi, manajerial, pendanaan, dan sumber daya manusia. Akan tetapi, UMKM merupakan salah satu sektor yang memiliki tingkat resiliensi yang tinggi sehingga mampu bertahan di berbagai krisis.

“ Tentu upaya pemerintah menggulirkan dana syariah untuk para pelaku UMKM merupakan langkah yang tepat. Di Morowali yang saat ini dikenal sebagai daerah industri, memberi peluang bagi pelaku UMKM untuk terus berumbuh dan berkembang, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” kata Muchlis, Kamis [8/2]

Muclis mengungkapkan, potensi unggulan yang terdapat di Kabupaten Morowali serta kebutuhan di dalam kawasan maupun di luar kawasan industri, ada  beberapa peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Kabupaten Morowali diantaranya produksi pertanian, peternakan, perikanan, serta agro industri guna memenuhi kebutuhan bahan pangan di kawasan industri.

“ Kolaborasi ini penting antara industri dan pelaku UMKM, dan permodalan syariah merupakan salah satu solusi untuk mengembangkan UMKM di Kabupaten Morowali,” pungkasnya.

[nug/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Example 728x250 Example 728x250