Jakarta, Sudutberitanews.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan seminar secara daring dengan tema Literasi Digital “Tren Pekerjaan di Dunia Digital”.
Seminar yang diselenggarakan pada hari Rabu [20/3] melalui platform Zoom meeting, menghadirkan empat narasumber sebagai pembicara, yaitu Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., selaku Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, M. Gandha Mas’udy, S.Psi., seorang Talents Mapping Practitioner, serta Muhammad Wibowo, S.Kom., CHC, sebagai seorang Digital Technopreneur.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA, mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital.
Dalam pemaparannya, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari menyampaikan bahwa tren dunia digital merupakan tren yang bagi sebagian generasi tua, sulit diterima, karena mereka sangat membanggakan label pekerjaan yang mudah dimengerti, formal, dan gajian dengan tanggal yang pasti.
Kharis menambahkan bahwa dunia digital menjanjikan tren pekerjaan yang tidak terikat waktu, dengan penghasilan banyak. Tipe pekerjaan seperti ini yang menjadi idaman bagi generasi muda.
Kharis mengatakan, tren seperti ini punya risiko tersendiri, yaitu tidak ada kemapanan, serta tiap hari posisinya terancam apabila tidak konsisten, karena didapatkannya mudah, namun dapat hilang dengan mudah pula.
“Pekerjaan-pekerjaan formal masih tetap dibutuhkan, tidak semua orang harus terjun ke dunia digital. Apapun itu, semua pilihan pasti ada risikonya.”, ucap Kharis di akhir sesi pemaparan materinya.
Sementara, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju.
“Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan,” kata Semual dalam paparannya.
Semuel menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
“Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, ujarnya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh M. Gandha Mas’udy, S.Psi. Pada awal sesi pemaparan materinya, Gandha menyebutkan bahwa dunia digital merupakan kondisi di mana seluruh kegiatan yang mendukung kehidupan sudah bisa dipermudah dengan adanya teknologi yang serba canggih. Tujuannya yaitu supaya lebih praktis, efisien, mudah, dan modern. Beliau juga menjelaskan bahwa ada implikasi utama di dunia pekerjaan, yaitu peningkatan efisiensi kerja, akses informasi lebih mudah, komunikasi lebih efektif, kemudahan pendidikan global.
Namun, di sisi lain, ada sisi negatifnya juga, seperti ketergantungan teknologi, informasi yang tidak akurat, pelanggaran privasi dan keamanan data, serta risiko gangguan produktivitas.
Gandha menambahkan bahwa tren pekerjaan di dunia digital membentuk culture business 5.0, yaitu lincah, fleksibel, inovatif, terbuka, dan teknologi.
Gandha menyebut, beberapa pekerjaan di dunia digital yaitu freelance, data analis, dropshipper, digital marketer, trader saham, programmer, gamer, konten creator, pengajar, dan blogger.
“Daripada berhenti, lebih baik jalan dulu. Saat ini, apapun kesempatan di depan, segera ambil, pelajari, supaya memudahkan proses kita dalam beraktivitas.”, pesan Gandha di akhir sesi pemaparan materinya.
Pemateri terakhir disampaikan Muhammad Wibowo, S.Kom., CHC.,
Wibowo menyebutkan bahwa dunia digital merupakan lingkungan yang terhubung secara elektronik, di mana informasi dan komunikasi disampaikan melalui teknologi digital.
Menurut dia, bahwa penting bagi kita untuk memahami tren, supaya bisa beradaptasi terhadap perubahan, peluang karier / usaha yang lebih baik, peningkatan kecocokan pekerjaan / usaha, antisipasi perubahan pasar kerja, dan meningkatkan daya saing.
Wibowo menambahkan kaitan dan pengaruh tren, yaitu muncul job/pekerjaan baru atau pekerjaan lama yang disesuaikan dengan tren, seperti AI Engineer, Prompy Engineer, Designer with AI. Selain itu, muncul juga produk baru atau produk lama yang disesuaikan dengan tren, seperti Rupa.ai, dojo autopost, photoshop with AI, dan Feedloop.
Wibowo juga menjelaskan terkait kerja jarak jauh / remote work yang mulai bermunculan sejak tahun 2015 dan memiliki beberapa tantangan, seperti butuh inisiatif, pengalaman / jam terbang, dan tanggung jawab.
“ Beberapa peluang pekerjaan di dunia digital, yaitu digital marketing / social media, sebagai affiliate marketer, inluencer, SEO, digital marketing specialist, host TikTok & KOL specialist. Tips cari pekerjaan yaitu dengan hunting di Kalibbr, Jobstreet, Linkedin. Lihat spek kemampuan dan pekerjaan yang dibutuhkan, ambil dan pelajari rata-rata kemampuan yang mayoritas dibutuhkan. Namun, beliau juga mengingatkan kita untuk terus berhati-hati dengan peluang yang ada,” sebut dia.
“Kalau kita melihat sesuatu yang too good to be true, kita perlu kritis terhadap pekerjaan tersebut, dan mencari tau, duitnya dari mana?” pungkas Wibowo.
[nn/rel]