Kutai Barat, SudutBerita News |- Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur, telah memulai perencanaan ulang pembangunan Jembatan Aji Tullur Jejangkat (ATJ) di Kecamatan Melak. Langkah ini diambil menyusul keputusan pemerintah pusat untuk mengambil alih proyek tersebut.
Bupati Kubar, FX.Yapan, menyampaikan bahwa perencanaan tersebut telah diminta oleh Pj Gubernur. Pembangunan direncanakan akan dianggarkan mulai tahun 2025, dengan biaya ditanggung oleh pemerintah pusat.
“Kita sudah minta kita siapkan perencanaan. Nanti tahun 2025 mulai dianggarkan, tapi itu tanggungan pusa,” ungkap Bupati Yapan usai mengakhiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten.
Baca juga:
Polres Lampung Utara Menggelar Rapat Koordinasi Jelang Operasi Ketupat Krakatau 2024
Kodim 0912 Kutai Barat Berikan Solusi Terjangkau Hadapi Lonjakan Harga Sembako
Pembangunan jembatan yang terhenti sejak tahun 2015 akan dimulai kembali dari awal. Masalah teknis, administratif, dan hukum menjadi alasan utama pembangunan baru ini.
“Kondisi yang ada saat ini tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Ada masalah administratif yang kompleks. Apalagi, jembatan lama tersebut terlalu rendah, sehingga tidak dapat dilalui oleh ponton batu bara,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah, Yudianto Rihartono, mengungkapkan bahwa perencanaan pembangunan jembatan ATJ sudah dimasukkan dalam program pemerintah tahun ini.
“Anggarannya juga sudah disiapkan dan masuk ke Dinas Pekerjaan Umum (PU),” jelas Yudianto.
Baca juga:
Yapan Larang Istrinya Maju Sebagai Calon Bupati Kubar di Pilkada 2024
Kapolres Gresik Menemani Kapolda Jatim dalam Kunjungan Kemanusiaan di Pulau Bawean
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kubar, Yohanis Sau, membenarkan bahwa master plan untuk jembatan baru ATJ telah disusun.
“Saat ini, tahap pelelangan sudah dimulai, termasuk perencanaan dan analisis dampak lingkungan (Amdal),” ujarnya.
Proses perencanaan ini akan melibatkan berbagai pihak, dengan anggaran sekitar Rp 3 miliar.
“Pembangunan jembatan ini akan menjadi titik penting dalam menghubungkan Kecamatan Melak dengan Kecamatan Mook Manar Bulatn. Meskipun proyek ini mengalami penundaan sejak beberapa tahun lalu, namun dengan perencanaan yang matang, kita optimis bisa segera melihat jembatan ini menjadi kenyataan,” tutup Yapan.
Paul/Red
Respon (2)