Kutai Barat, SudutBerita News | Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) memunculkan kekhawatiran sejak tanggal 9 April 2024, sebelum perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah. Meskipun kuota BBM mencukupi, masalah pengetap di SPBU menjadi hambatan utama bagi masyarakat.
Antrian panjang terlihat di beberapa SPBU, termasuk SPBU Harkat Bersama di kecamatan Melak. Meskipun buka sejak jam 8 pagi, stok BBM habis sebelum jam 11.30 Wita, meninggalkan banyak konsumen tanpa pasokan.
Heri Wahyudi, petugas SPBU Melak, menjelaskan bahwa kuota BBM mencapai 16 ton per hari untuk pertalite dan pertamax, serta 8 ton untuk Dexlite dan Bio Solar. Namun, tingginya aktivitas pengetap menyebabkan kelangkaan.
“Sementara kami hanya bisa melayani masyarakat, penertiban pengetap menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan,” ungkap Heri kepada wartawan. Sabtu, 13/04/2024.
Baca berita terkait:
Salah satu warga Melak mengungkapkan kekecewaannya karena tidak mendapatkan BBM setelah mengantre sejak pagi. Permintaan pun diajukan agar pemerintah turun tangan untuk mengatur aktivitas pengetap agar tidak mengganggu masyarakat umum.
Pemerintah setempat dan aparat keamanan diminta untuk mengambil tindakan guna mengatasi masalah ini dan memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat secara adil dan merata.
Paul/Red
Ini perilaku yang sama seperti tokoh2 di Film2 India. Korupsi, mafia, gadai jabatan, gunakan kekuasaan.
Rakyat hanya diperlukan dan dimanfaatkan saat pemilu, selebihnya “BIAR SAJA……, TIDAK ADA YG PERLU DIPERHATIKAN”
Gak ada solusi pengetap merajalela trkdng dtimbun bersamaan n hrga masih gila2 an ,yg razia jg trkdng yg dirazia hnya drum kosong, contoh sblm kbakaran di blintut di pomnya sudah trsedia baner bsar pengetap dlarang tp ttap sj dtrima