Kutai Barat, SudutBerita News | Masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kutai Barat terus berlanjut hingga Minggu (14/4/2024), memaksa masyarakat untuk rela mengantre dalam waktu yang cukup lama.
Antrean panjang terlihat di berbagai SPBU, APMS, dan Pertashop, dengan sejumlah orang bahkan harus rela mengantre sejak pagi hari. Situasi semakin memanas saat jalur mobil sempat dihalangi oleh pengendara sepeda motor, hampir menimbulkan keributan.
“Saya sudah dari jam 6 pagi ngantre karena minyak susah. Ini sudah mau jam 12 belum dapat juga. ” ungkap Dayat sopir pick up, saat ikut mengantre di Pertashop jalan Aji Tullur Jejangkat, kelurahan Simpang Raya, kecamatan Barong Tongkok, Minggu (14/4/2024) siang.
Berita terkait:
Senada Anton mengatakan, sudah 2 hari belum juga mendapatkan BBM, dan menyatakan keheranannya karena seolah BBM di SPBU menghilang begitu saja sementara informasi yang beredar pasokan BBM untuk Kutai Barat cukup.
“Infonya pertashop ini hanya 3 ton BBM per hari tapi sampai jam 3 sore itu masih ada. Yang saya heran ini di SPBU yang katanya mereka dapat kuota sampai puluhan ton tapi belum apa-apa sudah tutup. ” keluhnya
”Dua hari saya keliling dari Melak ke Ngenyan tetap tidak dapat. Maka antrenya lama betul tapi jam 12 sudah habis. Ini aja BBM dapat dari teman sedikit baru bisa jalan ke pertashop ikut ngantre lagi. Apakah pengetap-pengetap itu yang bikin cepat habis BBM atau siapa kita nda tau juga,” imbuh Anton.
Kelangkaan BBM di Kutai Barat sudah terjadi sejak H-1 Lebaran tanggal 9 April lalu. Libur panjang Lebaran menyebabkan permintaan BBM meningkat tajam, sementara stok di sejumlah SPBU dan APMS tidak mencukupi.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk pembatasan jam antrean bagi para pengaetap BBM. Namun, tanpa pengawasan yang memadai, situasi tetap sulit diatasi.
Respon atas kekhawatiran masyarakat terobati saat anggota polisi dari Pospam Mudik Simpang Raya dan Polres Kubar turun tangan untuk menertibkan antrean. Kabag Ops, Kompol Emanuel Teguh, dengan cepat mengatasi situasi tersebut, meminta anggotanya untuk mengurai kemacetan yang terjadi.
Baca juga:
Reuni Perak Alumni’99: 25 Tahun Berkumpul Kembali di SMK Penerbangan “Angkasa” Malang
DPP AMI Mendukung Penuh TNI-Polri dalam Memerangi OPM: Baihaki Akbar Siap Pasang Badan
Sebelumnya diberitakan oleh media ini, Petugas SPBU Harkat Bersama Melak menyatakan bahwa masalah utama bukanlah kelangkaan BBM, melainkan perilaku pengetap
Padahal, sebelumnya telah ada surat edaran pengaturan antrean di SPBU sudah diatur oleh tim terpadu Pemkab Kubar yang melibatkan Kepolisian, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM.
Mereka meminta bantuan dari pihak kepolisian dan pemerintah untuk mengawasi dan mengatur distribusi BBM dengan lebih baik.
Situasi ini menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih baik antara pihak terkait, termasuk kepolisian, pemerintah daerah, dan instansi terkait, untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM dan memastikan pasokan yang cukup bagi masyarakat.
Paul/Red
Respon (1)