Kutai Barat, SudutBerita News | Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kutai Barat kini menjadi sorotan setelah Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, turun tangan untuk mengatasi krisis tersebut.
Akmal Malik menyatakan akan segera berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk menangani kelangkaan BBM yang telah berlangsung sejak pekan lalu.
“Saya akan hubungi pak Alex (pihak PT Pertamina) untuk mengetahui permasalahannya dan memberikan bantuan sesuai yang dibutuhkan,” kata Akmal di Samarinda Rabu 17/4/24.
Berita terkait:
BBM Langka di Kutai Barat: Masyarakat Semakin Sulit
Polisi Turun Tangan, Penertiban Distribusi BBM di Kubar Melawan Kelangkaan dan Kericuhan Antrean
Meskipun tugas distribusi BBM menjadi kewenangan PT Pertamina Patra Niaga, Akmal tetap mendorong agar perusahaan tersebut segera mengambil langkah normalisasi karena BBM adalah kebutuhan vital bagi masyarakat.
Sementara itu, PT Pertamina telah mengklaim penambahan stok BBM sebanyak 18 ton sejak Selasa lalu. Namun, hingga Rabu siang, antrean panjang masih terjadi di beberapa SPBU dan APMS.
Area Manager Comm Rel dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, menyatakan bahwa kuota tambahan tersebut sudah dikirim dengan tangki khusus ke Kutai Barat dan akan diisi pada SPBU dan APMS yang kekurangan stok.
”Mobil tangki ini berisikan BBM full antara 16-18 ton untuk di standby kan di wilayah kabupaten Kutai Barat sehingga nanti jika ada kekosongan di salah satu SPBU langsung mobil tangki ini mengisi di SPBU tersebut,” ujar Arya.
Ia juga menyebut, ada 13 SPBU di Kutai Barat, tapi tidak semuanya kehabisan BBM. Hanya SPBU di ibu kota kabupaten yang kekurangan karena libur panjang.
Baca juga:
Berkomitmen pada Hak Anak, Imigrasi Malang Perkuat Evaluasi Kota Layak Anak
Brunei Rencanakan Kereta Cepat: Menghubungkan Tiga Negara Lewat IKN
Kapolda Jatim Berikan Penghargaan pada Anggota Berprestasi dalam Upacara Hari Kesadaran Nasional
Arya menerangkan kekurangan stok BBM terjadi juga karena tidak beroperasinya SPBU Belintut di kampung Ngenyan Asa kecamatan Barong Tongkok, yang selama ini memasok 30% kuota BBM di Kutai Barat.
Selain mengirimkan tambahan stok BBM, Arya mengaku, PT Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Pemda Kubar untuk mengawasi dan menertibkan antrean di seluruh SPBU.
Meski demikian, PT Pertamina belum mengungkapkan berapa kuota BBM untuk seluruh SPBU di Kutai Barat. Kelangkaan BBM di daerah ini telah terjadi selama sepekan terakhir, dengan harga eceran mencapai 15-20 ribu per liter.
Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan kelangkaan BBM di Kutai Barat segera teratasi dan masyarakat dapat kembali mendapatkan pasokan BBM dengan lancar.
Paul/Red