Surabaya, SudutBerita News | Ribuan massa buruh dari berbagai sektor di Jawa Timur memadati Kantor Gubernur Jatim di Kota Surabaya dalam perayaan Hari Buruh Internasional (May Day). Dalam aksi tersebut, Sekretaris Komite Eksekutif Partai Buruh Jawa Timur, Fajar Rubiyanto, secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana Khofifah Indar Parawansa untuk kembali memimpin Jawa Timur untuk periode kedua.
Baca juga:
Peringatan Hari Buruh, Ketum PWRI Dr. Suriyanto: Pekerja Adalah Pahlawan dalam Masyarakat
Polres Lampung Utara Siagakan Ratusan Personel untuk Menjaga Kamtibmas di Hari Buruh Internasional
Fajar Rubiyanto menegaskan bahwa selama masa kepemimpinan Khofifah, persoalan ketenagakerjaan di Jawa Timur belum mendapatkan penyelesaian yang memadai. Salah satu contohnya adalah ketidakmampuan untuk merealisasikan Perda Jaminan Pesangon, yang telah dijanjikan sejak 2019.
“Kami merasa kecewa dengan janji Ibu Gubernur yang tidak terealisasi, terutama terkait jaminan pesangon. Banyak kasus pesangon dan PHK di Jatim yang memerlukan perlindungan hukum bagi pekerja, namun hal tersebut belum diwujudkan,” ungkap Fajar dalam orasinya pada Rabu (01/05/2024).
Baca juga:
Jaksa Tuntut Empat Terdakwa Korupsi Dana Desa Kampung Sirau 5 Tahun Penjara
Polres Kutai Barat Berhasil Tangkap Tersangka Kepemilikan Narkotika di Kampung Lotaq
Fajar Rubiyanto, yang juga anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menambahkan bahwa penyelesaian masalah terkait pesangon dan PHK di Jawa Timur seringkali memakan waktu yang lama dan rumit karena proses mediasi yang panjang.
“Dengan berbagai kasus yang terjadi, kami menuntut adanya badan hukum yang melindungi hak-hak pekerja, namun hingga kini hal tersebut belum terealisasi,” tambahnya.
Ditengah ketidakpuasan ini, Fajar Rubiyanto dengan tegas menyatakan bahwa massa buruh dan Partai Buruh tidak akan memberikan dukungan terhadap Khofifah Indar Parawansa untuk menduduki jabatan Gubernur Jawa Timur untuk periode kedua.
“Dengan banyaknya masalah ketenagakerjaan yang belum terselesaikan di Jawa Timur, ditambah dengan janji yang tidak dipenuhi, maka kami menyatakan bahwa Khofifah tidak layak untuk menjadi Gubernur dua periode,” pungkasnya.
Redho/Red
Respon (1)