Jombang, SudutBerita News | Tomi Hartono Wibowo, Sekretaris DPD PROJO Jawa Timur, memberikan pandangannya terhadap dinamika politik pasca-Pilpres 2024, dengan fokus pada reaksi sejumlah elit PDIP yang terus menunjukkan ketidakpuasan. Tomi menilai sikap tersebut sebagai tanda ketidakdewasaan dalam berpolitik.
“Lebih baik PDIP melakukan introspeksi daripada terus menyalahkan orang lain. Tindakan dan pernyataan yang tidak dewasa, terutama dari elite PDIP, menunjukkan ketidakmatangan,” ungkap Tomi dalam konferensi pers hari ini.
Dia menyoroti hasil Pilpres yang menempatkan jago PDIP di posisi ketiga dari tiga kontestan, serta penurunan signifikan dalam perolehan suara Pileg dibandingkan pemilu sebelumnya. Namun, Tomi menilai bahwa daripada melakukan evaluasi internal, elit PDIP justru memilih untuk menyerang Presiden Joko Widodo dan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Tomi menegaskan bahwa sikap tersebut menandakan bahwa PDIP merasa “baperan” ketika mengalami kekalahan. Dia menekankan bahwa sikap “baperan” adalah cerminan dari ketidakdewasaan dalam berpolitik.
Namun, Tomi juga memuji Presiden Jokowi atas sikapnya yang santun dalam berpolitik, meskipun seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari elite PDIP. Menurutnya, kader dan simpatisan PDIP tetap mendukung dan menghargai Jokowi.
Tomi juga menyatakan bahwa penolakan terhadap Jokowi dan Gibran oleh PDIP membuka peluang bagi partai lain untuk menyambut mereka dengan tangan terbuka. Dia menambahkan bahwa PDIP harus menerima konsekuensi kehilangan kader terbaiknya seperti Jokowi dan Gibran.
Redho/Tomi