OPINI
Oleh: Andhika Wahyudiono*
Pengembangan energi terbarukan telah menjadi topik utama dalam upaya menjaga keberlanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu contoh yang menarik adalah kisah sukses masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi, yang memiliki kenangan mendalam tentang tahun 1997. Pada saat itu, rencana pembangunan turbin listrik memicu mobilisasi besar-besaran masyarakat, yang berjalan kaki sejauh 17 kilometer dari Cicadas ke Cipulus. Dalam upaya memperbaiki turbin PLTMH, ribuan orang, termasuk perempuan dan laki-laki, membawa berbagai material konstruksi dengan panjang iring-iringan mencapai dua kilometer. Ini menjadi salah satu contoh bagaimana masyarakat dapat bersatu untuk tujuan yang lebih besar, terutama dalam konteks pengembangan energi terbarukan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan, masyarakat semakin mengadopsi solusi yang ramah lingkungan. Salah satu contoh inspiratif adalah Abah Anom alias Encup Sucipta, pemimpin masyarakat adat Ciptagelar, yang pada tahun 1988 telah berusaha menerangi wilayahnya dengan teknologi sederhana. Dengan memanfaatkan aliran deras dari Gunung Halimun, ia berhasil membangun kincir air yang mampu menerangi 55 rumah. Meskipun upayanya terbilang sederhana, namun keberhasilannya memberikan dorongan bagi masyarakat setempat untuk lebih memperhatikan sumber energi alternatif yang dapat mereka manfaatkan.
Pada tahun 1997, upaya Abah Anom akhirnya membuahkan hasil ketika Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) memberikan bantuan melalui kerjasama dengan Pemerintah Jepang. Ini menandai awal dari perubahan besar-besaran di Ciptagelar, dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Pendiri IBEKA, Iskandar Budisaroso Kuntoadji, mengingat dengan jelas momen bersejarah saat warga berbondong-bondong membawa generator turun ke desa. Inisiatif seperti ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat lokal dan lembaga swadaya masyarakat untuk mewujudkan proyek-proyek yang bermanfaat bagi keberlanjutan energi.
Baca juga:
IBEKA telah berhasil membangun banyak PLTMH di seluruh Indonesia, dengan total 89 pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Pendekatan yang diterapkan oleh IBEKA adalah membangun pembangkit listrik bersama-sama dengan masyarakat, dengan pembiayaan yang dicari dari berbagai sponsor. PLTMH yang dibangun tidak hanya memberikan akses listrik, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat setempat. Pendapatan dari penjualan listrik kembali disalurkan ke masyarakat dalam bentuk beasiswa dan subsidi kesehatan, meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meskipun demikian, masih ada tantangan besar dalam implementasi energi terbarukan di Indonesia. Salah satu contohnya adalah program Listrik Desa yang dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meskipun tujuannya mulia, program ini sering kali menghadapi kendala dalam hal pemeliharaan dan keberlanjutan. Peneliti dari Yayasan CERAH Indonesia menyoroti beberapa alasan mengapa program-program tersebut sering gagal mencapai sasarannya. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan proyek, kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta minimnya pengetahuan teknis di tingkat lokal menjadi beberapa faktor utama yang perlu diatasi.
Namun, ada harapan bahwa dengan pendekatan berbasis komunitas, energi terbarukan dapat diimplementasikan dengan lebih efektif di seluruh Indonesia. Melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan proyek, memilih teknologi yang sesuai dengan potensi lokal, dan memastikan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah adalah langkah-langkah yang perlu diambil. Selain itu, penting juga untuk memperkuat lembaga swadaya masyarakat yang memiliki pengalaman dalam pembangunan energi terbarukan, seperti IBEKA, untuk terus mendukung proyek-proyek yang berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah, potensi besar energi terbarukan dalam mengubah panorama energi Indonesia semakin nyata. Ini bukan semata-mata soal memperluas akses listrik, melainkan juga tentang menciptakan kemakmuran dan mandiri bagi komunitas lokal. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, energi terbarukan bisa menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Kunci keberhasilan implementasi energi terbarukan terletak pada koordinasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah perlu memainkan peran penting dalam menyusun kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan, termasuk insentif fiskal dan regulasi yang menguntungkan. Di sisi lain, masyarakat harus terlibat aktif dalam proses perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan proyek energi terbarukan di lingkungan mereka.
Selain itu, organisasi non-pemerintah juga memiliki peran yang signifikan dalam memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta memberikan dukungan teknis dan keuangan yang diperlukan. Dengan membangun kemitraan yang kokoh antara ketiga pihak ini, potensi energi terbarukan untuk memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Indonesia dapat terwujud secara maksimal.
Selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan, pendekatan holistik dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam infrastruktur energi nasional menjadi suatu keharusan. Ini melibatkan tidak hanya pengembangan sumber energi terbarukan itu sendiri, tetapi juga infrastruktur pendukung seperti jaringan transmisi yang efisien dan sistem penyimpanan energi yang dapat diandalkan.
Namun, tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan energi terbarukan juga tidak bisa diabaikan. Dari sisi teknis, masih diperlukan inovasi dan penelitian untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan teknologi energi terbarukan. Dari sisi sosial dan ekonomi, diperlukan pendekatan yang memperhitungkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal serta memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pengembangan energi terbarukan dapat dirasakan secara merata oleh semua pihak.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk terus memperkuat kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah serta membangun kesadaran akan pentingnya energi terbarukan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Dengan upaya bersama dan komitmen yang kokoh, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pemanfaatan energi terbarukan di tingkat global, sambil memperjuangkan kesejahteraan dan keberlanjutan bagi generasi mendatang.
*) Dosen UNTAG Banyuwangi