Kutai Barat, SudutBerita News | Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim kembali menyelenggarakan lomba duta pelajar sadar hukum di Kabupaten Kutai Barat.
Lomba yang berpusat di Hotel Sidodadi, Kecamatan Barong Tongkok, ini diikuti 10 pasang pelajar tingkat SMA/SMK/MA/LB (tuna daksa), pada Selasa (2/7/2024).
Kepala Kejaksaan Negeri Kubar, Nurul Hisyam, saat membuka kegiatan ini mengatakan bahwa lomba ini adalah salah satu upaya untuk terus menghidupkan semangat edukasi hukum kepada para pelajar.
“Saya harapkan duta pelajar ini bisa membawa virus perubahan di level pelajar tentang pemahaman hukum yang baik. Dengan ilmu yang didapat maka mudah bagi kita untuk bisa bersaing,” katanya.
Menurut Kajari, dengan memperkenalkan ilmu hukum sejak dini maka para pelajar diharapkan makin taat hukum dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau pemahaman hukum yang baik maka kita bisa menjaga integritas. Karena percuma kita punya ilmu tapi tidak ada integritas. Kalau tidak punya integritas maka kita bisa terjebak dalam tindakan yang merugikan orang lain, termasuk korupsi,” tegas Nurul.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kaltim, Toni Yuswanto, menambahkan bahwa peserta lomba kali ini sudah melalui proses seleksi ketat di setiap sekolah dan diwakili oleh pasangan putra-putri dari masing-masing sekolah.
Sebelumnya para pelajar itu juga wajib mengirimkan karya tulis tentang materi hukum, kemudian dinilai oleh tim juri. Lalu mereka memaparkan materi di hadapan para juri dalam sesi lomba.
“Nanti kita akan cari tiga pasangan terbaik untuk mewakili kabupaten masing-masing di tingkat provinsi,” ungkap Toni.
Dia menjelaskan, selain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman hukum positif di kalangan pelajar, peserta yang terpilih diharapkan jadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.
“Karena negara kita adalah negara hukum maka kami berharap, melalui lomba ini para pelajar tidak hanya memperdalam pemahaman hukum tetapi juga menginspirasi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Para juara tidak hanya akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dan piagam penghargaan, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari kejaksaan dan pemerintah sebagai bentuk penghargaan atas prestasi mereka.
“Sebagai apresiasi kami menyediakan uang pembinaan dan piagam. Nah piagam ini bisa jadi syarat mendapat beasiswa prestasi dari pemerintah,” katanya.
Sementara Kasi Perencanaan Disdikbud Provinsi Kaltim, Sugianto, mengatakan bahwa masa remaja adalah masa yang sangat dinamis bagi setiap orang. Ironisnya, remaja kata dia tak luput dari perilaku melanggar hukum akibat tidak memahami aturan dan hukum itu sendiri.
“Oleh karena itu kami harapkan adik-adik bisa mengikuti lomba ini dengan baik, karena akan sangat bermanfaat di kemudian hari. Jika tidak dipersiapkan dengan baik dari sisi SDM, maka kelak akan sulit bersaing. Apalagi kita akan jadi ibu kota negara,” tuturnya.
Paul/Red