Labuhanbatu Utara – Setelah tiga tahun menjabat, Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus, SE, MM, akhirnya mengadakan coffee morning bersama insan pers di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Acara ini berlangsung di Aula Ahmad Dewi Syukur, Kamis (18/7/2024), dan menjadi yang pertama kalinya selama masa kepemimpinannya.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Samsul Tanjung, ST, MH, Sekretaris Daerah H. Muhammad Suib, S.Pd, MM, serta Kadis Kominfo Timbul Jhonwilson Harianja, S.STP, dan pegawai Diskominfo, digunakan Bupati Hendriyanto untuk memaparkan pencapaian visi misi “Labura Hebat”.
Bupati menjelaskan berbagai proyek pembangunan infrastruktur jalan, seperti jalan dari Simpang Tanjung Pasir menuju Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong, yang dibiayai dari anggaran APBD Tahun 2022. Ia juga mengklarifikasi bahwa proyek-proyek tersebut bukan hasil dari kedatangan Presiden RI Joko Widodo, meskipun ada beberapa yang termasuk dalam program Inpres.
Pemkab Labura juga menganggarkan biaya untuk MoU dengan mahasiswa berprestasi dari perguruan tinggi negeri seperti USU dan Unimed, serta perguruan tinggi swasta seperti Universitas Labuhanbatu (ULB). Hal ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu agar bisa kuliah di daerah mereka sehingga bisa tetap dekat dengan keluarga.
Wakil Bupati Samsul Tanjung menargetkan bahwa Labura akan mencapai Zero Stunting pada tahun 2024. Ia juga menjelaskan bahwa masa jabatan mereka tidak penuh lima tahun karena terpotong oleh pandemi Covid-19, sehingga dua tahun pertama masa jabatan difokuskan untuk penanggulangan pandemi dan dua tahun terakhir untuk pembangunan.
Acara ini dirangkai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Labura, serta doa. Puncak acara adalah sesi tanya jawab antara insan pers dan pemerintah. Para wartawan berharap agar coffee morning ini menjadi kegiatan rutin dan meminta agar kegiatan outbound yang pernah dilakukan sebelumnya dihidupkan kembali.
Kritik yang muncul dari insan pers adalah bahwa acara semacam ini seharusnya lebih sering diadakan agar komunikasi antara pemerintah dan media lebih terbuka dan konstruktif. Mereka juga menyoroti pentingnya transparansi dan keberlanjutan program-program yang telah dijanjikan oleh pemerintah daerah.
(Ewin/red)