Surabaya – Kasus mengejutkan terjadi di sebuah gudang milik CV Belia Berkat Abadi di Surabaya. Tujuh karyawan muda diduga menjadi korban penyekapan oleh pihak perusahaan. Hal ini terungkap setelah keluarga korban, yang diwakili oleh Suci Indrawati, mengajukan pengaduan masyarakat (Dumas) ke Polrestabes Surabaya bersama kuasa hukumnya, H. Maksum Rosadin, S.H., M.H., dan Dodik Firmansyah, S.H., pada Rabu (31/7/24).
Suci Indrawati, yang juga ibunda dari salah satu korban, Achmad Yusron Fauzi, menuturkan bahwa anaknya beserta enam rekan lainnya tidak pulang selama tiga hari sejak berpamitan untuk bekerja pada 15 Mei 2024. Kekhawatiran Suci bertambah setelah mengetahui anaknya dituduh mencuri barang perusahaan dan disekap di gudang tempat mereka bekerja.
Menurut Suci, Yusron dan rekan-rekannya dipaksa untuk mengakui perbuatan mereka di bawah tekanan dan intimidasi, tanpa akses komunikasi dengan keluarga. Pihak perusahaan juga diduga tidak memperbolehkan keluarga korban untuk bertemu dengan mereka selama proses penyekapan berlangsung.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Kasie Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi, memastikan laporan tersebut telah diterima dan akan diselidiki lebih lanjut. Kuasa hukum keluarga korban menegaskan agar kasus ini diusut tuntas, mengingat adanya dugaan penyekapan dan intimidasi yang melanggar hak asasi manusia.
Sampai berita ini diturunkan, pihak redaksi belum mendapatkan tanggapan dari Puji Rahayu, HRD CV Belia Berkat Abadi, terkait konfirmasi lebih lanjut mengenai kasus ini.
Redho/red
