Labuhanbatu Utara – Warga Desa Bangunrejo, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dikejutkan oleh tindakan keji seorang ibu berinisial YN (34) yang diduga menghabisi nyawa bayinya yang baru berusia 18 hari dengan cara menggorok lehernya menggunakan kapak pada Senin (23/9/24). Kejadian ini sontak membuat masyarakat sekitar heboh dan prihatin.
Mendapat laporan dari warga, pihak Kepolisian Sektor Na IX-X Resor Labuhanbatu bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
“Betul Bang, anggota kita tepat pukul 09.30 WIB sudah tiba di TKP,” ungkap Kanit Reskrim Na IX-X, Fendi Marico, SH, MH, saat dihubungi melalui telepon selularnya. Polisi pun langsung mengamankan situasi di lokasi yang juga merupakan kediaman pelaku.
Saat ditanya terkait motif pelaku, Fendi menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan sementara, pelaku mengaku kecewa karena bayi yang dilahirkan adalah laki-laki, sementara ia sangat menginginkan anak perempuan. Motif ini mengungkap kekecewaan mendalam yang dirasakan YN hingga berujung pada tindakan yang di luar nalar manusia.
Kepala Desa Bangunrejo, M. Arifin Matondang, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.
“Betul, tapi karena saya sedang melayat, nanti saya hubungi balik,” ujarnya singkat.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Dr. Bernhard L. Malau, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Syafrudin menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian tragis ini.
“Kejadian ini sungguh tragis dan melampaui batas kemanusiaan. Kami langsung bergerak cepat setelah mendapat laporan dari warga. Pelaku sudah kami amankan dan kami akan dalami lebih lanjut terkait kondisi psikologis pelaku,” ujarnya.
Jenazah bayi malang tersebut telah dibawa ke RSUD Rantau Prapat untuk dilakukan otopsi lebih lanjut. Sementara itu, pelaku YN sudah diamankan di Polres Labuhanbatu guna menjalani pemeriksaan intensif. Kasus ini memicu duka mendalam di kalangan masyarakat dan menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis ibu yang baru melahirkan.
Ironisnya, menurut informasi yang belum terverifikasi, kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa sebelumnya sudah pernah terjadi percobaan serupa, namun bayi tersebut berhasil diselamatkan.
“Sebelum ini sudah pernah terjadi, tapi anak itu bisa diselamatkan,” ungkapnya.
Kasus ini mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan emosional para ibu, khususnya yang baru melahirkan. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang. Polisi saat ini tengah mendalami lebih jauh latar belakang dan kondisi psikologis pelaku untuk memastikan penanganan yang tepat atas kasus ini.
Ewin/red