Kutai Barat – Perkembangan teknologi dan akses internet telah mempermudah banyak hal, namun di sisi lain membawa dampak negatif seperti praktik perjudian online. Fenomena ini menjadi perhatian serius, terutama karena semakin banyak masyarakat yang terjebak dalam lingkaran judi online.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat transaksi mencurigakan terkait judi online telah mencapai lebih dari Rp600 triliun pada kuartal pertama 2024. Bahkan, sekitar 80% dari 2,37 juta orang yang bermain judi online melakukan transaksi rata-rata sebesar Rp100 ribu.
Mirisnya, sekitar 500.000 pelajar dan mahasiswa di Indonesia turut terseret dalam praktik ini, termasuk di Kutai Barat. Hal ini menjadi sorotan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat (Kubar) Nomor Urut 3, Sahadi dan Alexander Edmond, yang akrab disebut DIAMOND.
“Kami prihatin melihat banyaknya anak muda yang terseret dalam judi online, termasuk di Kutai Barat. Generasi milenial dan Gen Z yang seharusnya menjadi harapan masa depan justru terjebak dalam lingkaran setan ini,” ujar Alexander Edmond, Calon Wakil Bupati Kubar, Jumat (26/9/2024).
Menurut Alexander, judi online memiliki dampak buruk secara fisik, psikologis, sosial, dan finansial. Oleh karena itu, jika terpilih pada Pilkada Serentak 2024, DIAMOND berkomitmen untuk merangkul generasi muda melalui program pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami ingin melibatkan Gen Z dan milenial dalam setiap program pembangunan menuju Kubar Mantap. Pendidikan yang baik dan akses yang luas untuk berkarya akan menjadi fokus kami,” tegas Alexander.
Dengan visi ini, pasangan DIAMOND berharap dapat mendorong generasi muda di Kutai Barat untuk berperan aktif dalam pembangunan dan menghindari dampak buruk dari judi online, sehingga dapat menjadi pilar masa depan yang kuat bagi daerah dan bangsa.
Kris/red