Kutai Barat – Camat Siluq Ngurai, Bartolomeus Djukuw, resmi mengukuhkan Badan Pengurus Kampung (BPK) se-Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat, pada Rabu, 2 Oktober 2024. Pengukuhan ini berlangsung di Gedung Pertemuan Umum Kecamatan dan menjadi momen penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bartolomeus menyoroti perubahan peraturan yang memperpanjang masa jabatan kepala kampung dan BPK dari enam tahun menjadi delapan tahun. Ia juga menyampaikan bahwa acara ini sekaligus menandai peresmian berbagai proyek pembangunan yang telah dilaksanakan di wilayah Siluq Ngurai, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kutai Barat, FX Yapan.
Capaian Pembangunan di 16 Kampung
Selama masa kepemimpinan YAKAN (FX Yapan dan Edyanto Akhan) periode kedua, tercatat berbagai proyek pembangunan di 16 kampung Kecamatan Siluq Ngurai. Total terdapat 166 kegiatan yang berhasil direalisasikan, mencakup pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur. Berikut rincian kegiatan pembangunan di setiap kampung:
Kampung Tebisaq: 10 kegiatan
Kampung Tanah Mea: 7 kegiatan
Kampung Kaliq: 10 kegiatan
Kampung Sangsang: 5 kegiatan
Kampung Muhur: 8 kegiatan
Kampung Bentas 9 kegiatan
Kampung Muara Kelawit: 29 kegiatan
Kampung Kenyanyan: 17 kegiatan
Kampung Muara Ponak: 9 kegiatan
Kampung Rikong: 9 kegiatan
Kampung Kiaq: 19 kegiatan
Kampung Tendiq: 9 kegiatan
Kampung Penawang: 11 kegiatan
Kampung Kendesiq: 8 kegiatan
Kampung Lendian: 22 kegiatan
Fokus pada Peningkatan Infrastruktur dan Ekonomi
Bartolomeus menekankan bahwa pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan, mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pada masa YAKAN 1, peningkatan kualitas jalan menuju empat kampung—Sangsang, Kaliq, Tanah Mea, dan Tebisaq—telah selesai dengan beton rijit dan pengaspalan. Pada periode YAKAN 2, jalan menuju Kampung Kelawit dan Bentas juga telah selesai, sementara jalan Muara Ponaq-Rikong masih dalam tahap pengerjaan.
Di sektor ekonomi, Kecamatan Siluq Ngurai mengalami perkembangan pesat dengan adanya investasi di bidang pertambangan dan perkebunan, yang telah menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat. Selain itu, pemerintah juga aktif mendukung pelaku UMKM dengan bantuan perizinan dan sosialisasi.
Sektor pertanian dan peternakan juga menjadi prioritas. Pemerintah telah menyalurkan bibit tanaman, pupuk, dan alat pertanian kepada kelompok tani di seluruh kampung, sementara di sektor peternakan, bantuan bibit hewan dan pakan juga diberikan.
Bantuan Sosial dan Upaya Pencegahan Karhutla
Dalam bidang kesejahteraan sosial, bantuan beras Bulog dan Program Keluarga Harapan (PKH) rutin disalurkan. Pemerintah daerah juga menyerahkan alat dan mesin untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Acara pengukuhan ini dihadiri oleh berbagai pejabat OPD, petinggi kampung, dan anggota BPK. Para peserta berharap proyek-proyek pembangunan yang diresmikan dapat membawa kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat Kecamatan Siluq Ngurai.
“Semoga pembangunan di Siluq Ngurai terus meningkat, dan Kutai Barat hari esok lebih baik dari hari ini,” tutup Bartolomeus.
(Paul/Red)