DEPOK, SUDUTBERITANEWS.com – Majelis Ilmu Khayangan kembali menggelar kajian rutin dengan mengangkat tema Ketika Hati Ternoda, dengan pemateri Coach Eka Chandra, Senin 21 Oktober 2024.
Coach Eka Chandra mengatakan, hati yang ternoda, akan tak mampu lagi mengenal Allah. Titik-titik hitam telah dengan pekat membalutnya. Akibatnya, tak lagi mampu mengenal kebenaran. Tak ada rasa takut kepada Allah, juga tak merasa bersalah bila tak menghiraukan segala laranganNya
Membunuh jiwa yang tak bersalah, memfitnah, menyebar gosip yang direkayasa, menipu, mengorupsi, mengintimidasi, dan berbagai kejahatan lain, sudah (bagaikan) dianggap biasa bagi sebahagian orang. Cara melakukannya juga sudah mampu direkayasa sedemikian rupa, sehingga berkembang dan menyakiti orang lain.
Menurut Coach Eka Chandar, ada 7 belenggu hati yg ternoda, diantaranya prasangka negatif/suudzon, kepentingan, sudut pandang, pengaruh prinsip hidup yang membuat hati ternoda menjadi hitam, belenggu pengalaman, belenggu pembanding dan belengge literatur merasa diri yang paling…
“ Noda dalam diri sering membawa hati tidak tenang dan tenteram. Untuk itu perlu membersihkan diri dari segala noda yang ada. Kadang noda itu berasal dari hati yang sudah hitam akibat tidak dibersihkan,” urai Coach Eka Chandra.
“ Banyak hal yang menyebabkan hati ternoda. Kadang tanpa sengaja hati yang suci dinodai dengan prasangka buruk pada orang lain. Karena belum tentu apa yang dipikirkan tentang orang itu tidak seperti prasangka yang ada,” ujarnya.
Coach Eka Chandra mengungkapkan, Allah berpesan melalui empat cara, yaitu melalui semesta alam, melalui wahyu, melalui utusan dan melalui kejadian
Menurut pandangan Islam setiap manusia yang lahir di muka bumi ini dalam keadaan fitrah. Manusia terlahir dalam keadaan bersih tanpa mempunyai dosa. Fitrah manusia itu bersih dan suci yang cenderung pada perbuatan baik dan benar.
“ Alangkah lebih baik jika ada curiga pada seseorang langsung tanyakan pada yang bersangkutan agar tidak menimbulkan noda di hati. Jika sudah menumpuk hati akan menjadi beku. Sulit menerima kebenaran yang datang. Ia akan selalu memandang kesalahan dan masa lalu orang lain, ” tuturnya
“Ciri hati yang bersih yang tidak ternoda adalah berakhlakul karimah,” terangnya.
Hati yang ternoda jika tidak dibarengi dengan zikir pada Allah maka nodanya akan semakin menebal. Untuk itu selalu dibersihkan agar noda yang ada bisa di kikis bersih.
Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung),” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no.1599)
“ Saat memiliki hati yang bersih akan berdampak pada lisan yang baik pula. Ketika orang terbiasa mengucapkan kata-kata baik, tentu perilakunya juga tidak jauh dari yang dilisankan. Untuk mendapatkan hati yang bersih harus diupayakan supaya ucapan yang meluncur dari lisan terjaga. Lisan yang bersih menjadi cerminan dari hati yang bersih. Walaupun ada yang berpendapat orang yang lisannya bersih, belum tentu hatinya bersih. Sebenarnya jika lisannya bersih saja, hatinya belum tentu bersih. Apalagi dengan yang lisannya yang kotor, tentu hatinya lebih kotor lagi,” ungkapnya.
Agar hati tidak ternoda, kata Coach Eka Chandra, perbanyak istifar dan berwudlu.
“ Usaha yang dapat dilakukan untuk membersihkan hati melalui zikir. Dengan mengingat Allah akan membuat hati kita terbasuh, tidak ada kesempatan untuk memikirkan hal yang buruk. Jika hati dan lisan kita terbiasa berzikir, hati akan lebih terjaga. Saat hati sudah terjaga kebersihannya, kita tidak akan mengumpat tentang hal-hal buruk dan kotor. Dengan demikian, lisan kita juga akan ikut terjaga,” pungkasnya.
[diana]