Kutai Barat – Calon Bupati Kutai Barat, Sahadi, akhirnya memberikan tanggapan terkait isu yang menyeret namanya dalam kasus KwH listrik
yang tengah berproses di Pengadilan Tipikor Samarinda. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan bentuk fitnah dari lawan politik.
“Saya perlu sampaikan, kasus KwH itu sudah selesai. Saya sudah memberikan keterangan sebagai saksi pada 29 Oktober. Tuduhan bahwa saya menerima uang Rp816 juta itu tidak benar. Itu pengembalian temuan BPK, bukan uang yang saya terima,” kata Sahadi, saat kampanye di kampung Muara Mujan dan Kelubaq. Seninb(18/11/2024).
Sahadi juga menyebut bahwa isu dirinya akan segera ditangkap hanya upaya menjatuhkan kredibilitasnya.
“Kalau saya terlibat, harusnya Pak Hamzah dan Pak Suryadi lebih dulu yang ditangkap. Jadi, saya tegaskan, saya tidak terlibat,” tambahnya.
Di tengah berbagai tuduhan, Calon Bupati Kutai Barat, Sahadi, akhirnya memberikan tanggapan terkait isu yang menyeret namanya dalam kasus KwH listrik.
“Kami memilih tidak membalas fitnah. Biarlah masyarakat yang menilai. Pilkada ini momentum untuk memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas,” ujar Sahadi.
Pada hari yang sama, mereka mengunjungi lima titik, yakni dua di Kecamatan Tering dan tiga di Kecamatan Barong Tongkok.
Pasangan DIAMOND berharap upaya mereka menyampaikan program kerja kepada masyarakat dapat membuahkan hasil positif di Pilkada 27 November mendatang.
Al-Khairi/red