Catatan: Cecep Muhidir, MBA *)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, karena sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk bersaing di pasar global yang semakin kompetitif, UMKM perlu melakukan inovasi dan strategi yang tepat. Pemerintah serta berbagai pihak terkait juga terus mendorong UMKM agar mampu bersaing di level internasional dengan memberikan dukungan, seperti akses pembiayaan, teknologi, hingga pelatihan sumber daya manusia.
Meningkatnya pertumbuhan UMKM saat ini menuntut pelaku usaha cerdas dalam menyusun strategi menghadapi persaingan. Hal ini demi memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu strategi utama adalah penguatan kemitraan, sehingga UMKM mendapatkan akses yang lebih luas untuk berkembang. Tentunya ini akan meningkatkan daya saing dan relevansi di pasar yang semakin kompetitif.
Sebagaimana diketahui bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah terbukti memberikan konstribusi besar bagi Indonesia, dimana setidaknya 97% tenaga kerja, 60% PDB dan 15,5% Ekspor, dari UMKM.
Dengan jumlah UMKM yang mendominasi sebanyak 99,99% dari total pengusaha di Indonesia dan bahkan jumlah UMKM mencapai 64,2 juta terbanyak di Asean, namun dominan kondisi UMKM masih banyak di usaha Mikro, dan bahkan 68% usaha Mikro dengan penjualan (Omzet) dibawah Rp 50 juta per tahun, serta 31% usaha Mikro dengan laba bersih dibawah Rp 1 juta per bulan.
6 tantangan UMKM di tahun 2025 meliputi :
Penurunan daya beli, terutama dari masyarakat kelas menengah, dimana 60% konsumsi domestik berasal dari masyarakat kelas menengah.
Melemahnya Ekspor, dampak menurunnya daya beli dunia, perang dagang dan juga faktor geopolitik.
Potensi meningkatnya NPL perbankan/ lembaga keuangan, akan berdampak melemahnya pertumbuhan kredit khususnya UMKM, yang tentu mempengaruhi pengembangan UMKM.
Kondisi perubahan iklim, yang cukup mempengaruhi UMKM, terutama UMKM pada sektor pertanian, perikanan dan perdagangan.
Potensi perubahan kebijakan/ regulasi pemerintah, yang dapat berdampak pada berbagai peningkatan biaya operasional UMKM.
Masih lemahnya kompetensi digitalisasi UMKM, yang berdampak pada belum optimalnya pengembangan UMKM.
Tantangan tersebut harus disikapi UMKM secara baik, mengingat UMKM telah teruji cukup tangguh, setelah melewati berbagai kondisi krisis, bahkan baru saja tertekan dari dampak Pandemi Covid 19.
5 strategi yang wajib dilakukan UMKM antara lain :
Inovasi usaha sesuai kebutuhan dan target pelanggan, agar lebih optimal didalam pengenalan pelanggan.
Digitalisasi usaha, sebagai sarana penjualan, dengan konten beredukasi untuk menciptakan loyalitas pelanggan.
Pengelolaan keuangan secara bijak dan lakukan efisiensi dengan tidak mengurangi kualitas serta lakukan penghematan.
Membangun kemitraan guna memperluas jaringan pasar dan informasi.
Terus belajar mengembangkan berbagai kompetensi usaha
Meskipun dengan berbagai tantangan yang berpengaruh menurunkan kinerja UMKM, namun potensi pengembangan tetap ada, dengan berbagai upaya, baik dari dorongan internal UMKM itu sendiri, maupun dorongan dari Pemerintah dan pihak – pihak terkait lainnya.
Pentingnya Digitalisasi
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan UMKM yang dinilai cukup pesat. UMKM di Indonesia telah menjadi bagian penting dalam perekonomian negara. Hal ini disebabkan karena jumlah UMKM lebih banyak dari pada usaha yang berskala besar dan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak serta mampu mempercepat proses pemerataan sebagai bagian dari pembangunan.
Di era teknologi digital seperti sekarang ini, pelaku UMKM harus berbenah diri, dengan memanfaatkan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan pelayanan.
Ada banyak jenis digitalisasi yang bisa UMKM lakukan, diantaranya dalam bidang pemasaran, keuangan, pelayanan, hingga pergudangan. Penggunaan teknologi digital pada bidang-bidang tersebut terbukti bisa meningkatkan efisiensi bisnis dan potensi keuntungan.
Lalu, apa saja keuntungan yang bisa diperoleh ? Dikutip dari umkmindonesia.id, berikut ulasannya.
Efisiensi Operasional
Penerapan digitalisasi akan meningkatkan efisiensi operasional. Hal tersebut disebabkan karena akan banyak proses bisnis yang bisa diintegrasikan melalui berbagai aplikasi teknologi. Misalnya, menghitung persediaan barang dengan menggunakan sistem manajemen inventaris atau mencatat transaksi atas kegiatan bisnis melalui aplikasi akuntansi digital. Dengan demikian, para pelaku usaha dapat menghemat waktu dan meminimalisir kesalahan.
Meningkatkan Produktivitas Usaha
Penggunaan sistem manajemen usaha akan membuat usaha menjadi lebih produktif. Hal ini dikarenakan, keseluruhan proses bisnis bisa di otomatisasi dengan diterapkannya teknologi cloud. Aktivitas usaha pun bisa dipantau secara real time. Oleh karenanya, Sahabat Wirausaha bisa lebih cepat dalam pengambilan keputusan perusahaan termasuk dalam melakukan ekspansi usaha.
Meningkatkan Kualitas Usaha
Keuntungan lainnya dari digitalisasi UKM adalah membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Digitalisasi akan membentuk reputasi dan kepercayaan pelanggan terhadap produk kita. Melalui digitalisasi, para pelanggan akan dengan mudah memberikan masukan terhadap produk maupun pelayanan usaha. Untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan, perusahaan akan terus menjaga kualitas produk dan pelayanannya. Dengan demikian, kualitas usaha pun akan terjaga untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Mengembangkan Pangsa Pasar
Melalui digitalisasi, Sahabat Wirausaha juga bisa mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas dari sebelumnya. Saat ini, sudah banyak platform online yang bisa melakukan pemasaran, seperti e-commerce dan social media. Dengan menggunakan e-commerce, Sahabat Wirausaha bisa menjangkau pelanggan di berbagai lokasi tanpa harus memiliki toko fisik. Selain itu, melalui digitalisasi juga mendorong UKM untuk menarik perhatian pelanggan baru menjadi pelanggan loyal.
Mempermudah Inovasi dan Diferensiasi
Melalui digitalisasi juga akan memungkinkan UKM untuk memiliki database pelanggan. Sahabat Wirausaha bisa mengumpulkan dan menganalisis tentang perilaku pelanggan, tren pasar, serta kinerja bisnis yang sedang berlangsung.
Dengan demikian, Sahabat Wirausaha akan mampu memberikan inovasi yang lebih cocok dan strategis sesuai kondisi pasar. Selain itu, melakukan diferensiasi produk terhadap kompetitor pun akan lebih mudah melalui informasi yang sudah teridentifikasi.
Semoga bermanfaat dan semakin menambah semangat dan inspirasi pelaku UMKM untuk Go Digital!
*) Penggiat UMKM Jawa Barat