Scroll untuk baca artikel
BeritaDAERAHKalimantan TimurKutai BaratPeristiwaSudutBerita News

Ketua LSM TGM Klarifikasi Dugaan Pemerasan Perusahaan di Kutai Barat

356
×

Ketua LSM TGM Klarifikasi Dugaan Pemerasan Perusahaan di Kutai Barat

Sebarkan artikel ini
Ketua DPP LSM Taruna Gharda Mandiri (TGM), Alsiyus, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan salah satu media yang menyebut dirinya melakukan pemerasan terhadap perusahaan dengan mencatut nama Bupati Kutai Barat. Dalam pernyataannya kepada media di Sendawar, pada Jumat (21/2/25) sore. (Foto: Paul/SBN)

Kutai Barat  – Ketua DPP LSM Taruna Gharda Mandiri (TGM), Alsiyus, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan salah satu media (JurnalKasus.id) yang menyebut dirinya melakukan pemerasan terhadap perusahaan dengan mencatut nama Bupati Kutai Barat. Dalam pernyataannya kepada media pada Jumat (21/2/25) sore, Alsiyus menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

Penjelasan Kronologi Proposal

Alsiyus mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula ketika ada agenda pelantikan Bupati Kutai Barat Frederick Edwin dan Wakil, Nanang Andriani (FENA) di Jakarta.

Sebagai ketua LSM yang mendukung dan mengawal FENA sampai menjadi pemenang dalam kontestasi pilkada serentak 2024, ia mengaku banyak anggota yang ingin ikut, namun mereka tidak memiliki cukup biaya untuk berangkat.

“Jadi saya bilang mohon maaf kalian tidak bisa berangkat, karena dana kita tidak cukup.
Bagi yang memiliki dana cukup silahkan berangkat,” ujarnya.

“Karena sebagai LSM, kami tidak mungkin meminta bantuan ke pemerintah.” sambung Alsiyus.

Pria yang dikenal dengan Alsiyus Badak itu, mengungkapkan, sebelumnya, pernah bertemu dengan seseorang dari PT MAS di sebuah kedai kopi, yang mengatakan: “jika ada keperluan, bisa didiskusikan.”

Berdasarkan komunikasi tersebut, dan dorongan dari Sdr. Jumli (saat itu masih berstatus karyawan PT. MAS), Alsiyus menyatakan bahwa ia membuat proposal dan hanya menitipkan kepada yang bersangkutan untuk diajukan ke PT MAS.

“Saya tidak ikut mengurus proposal itu, hanya menitipkan kepada Pak Jumli.” terangnya

“Setelah itu ada WhatsApp (Wa) pak Rudi (salah satu manajemen PT.MAS), bilangnya,
“Itu ada anggota antar untuk kalian,” imbuhnya.

Foto: Tangkapan layar percakapan WhatsApp Alsiyus dengan Roni, salah satu manajemen PT. Mas.

Dalam proposal tersebut, Alsiyus menyebutkan permohonan dana sebesar Rp156 juta untuk 13 orang, dengan estimasi biaya sekitar Rp12 juta per orang. Namun, ia menegaskan bahwa yang diberikan oleh PT MAS hanya Rp1 juta.

“Tetapi PT. MAS itu melalui orang utusannya namanya pak Hanif memberikan dana kepada saya itu satu juta rupiah. Ya, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Rudi, pak Hanif yang telah memberikan.
Saya tidak pernah ngomong yang enggak-enggak, memeras atau memaksa karena saya sadar bahwa saya meminta. Memohon kepada orang, silahkan memberi atau tidak.” tegasnya.

Bacaan lainnya:

Pemkot Balikpapan Tunggu Juknis Kemendagri untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

FENA Resmi Dilantik, Frederick Edwin dan Nanang Adriani Prioritaskan Infrastruktur Kutai Barat

Tudingan Pemerasan dan Pencatutan Nama Bupati

Terkait tuduhan bahwa ia mencatut nama Bupati, Alsiyus dengan tegas membantah.

“Kalau saya bilang, ‘Saya membutuhkan dana sekian ini perintah Bupati,’ itu baru namanya mencatut. Tapi saya tidak pernah melakukan hal seperti itu,” ujarnya.

Ia juga mengklarifikasi bahwa tidak ada pihak dari media yang menghubunginya sebelum berita ini tersebar luas. “Tiba-tiba berita sudah beredar tanpa ada konfirmasi kepada saya,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyesalkan adanya provokasi di dalam internal organisasinya, di mana beredar isu bahwa ia menerima dana Rp500 juta. Ia pun menegaskan bahwa dana yang diterima hanya Rp1 juta dan itu pun berdasarkan bantuan sukarela dari PT MAS.

TGM Tetap Berkomitmen untuk Masyarakat

Alsiyus juga menyinggung bahwa TGM selama ini memiliki sejarah panjang dalam membantu masyarakat. Namun, ia mengakui bahwa ada pihak-pihak yang tidak menyukai keberadaan organisasi ini dan kerap menyebarkan isu miring.

“Dulu ada yang menuduh saya menyelewengkan bantuan beras, tapi setiap audit, saya selalu lolos karena memang kami benar-benar menyalurkan bantuan kepada masyarakat,” jelasnya.

Klarifikasi ini diharapkan dapat meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, terutama terkait tuduhan pemerasan dan pencatutan nama Bupati Kutai Barat. Alsiyus menegaskan bahwa semua yang dilakukan adalah dalam kapasitasnya sebagai Ketua LSM, tanpa ada unsur pemaksaan terhadap pihak manapun.

Baca juga;

BPKP Kaltim Kawal Ketat Efisiensi Anggaran Kota Balikpapan: Pastikan Manfaat Maksimal untuk Masyarakat

Kebijakan Timbulkan Kegaduhan, Menteri Keuangan Sebaiknya Dievaluasi

Hengki SH, anggota tim Advokasi LSM TGM, dengan tegas membantah tuduhan bahwa dirinya menerima dana sebesar Rp100 juta dari seseorang berinisial T. (Foto: Paul/SBN)

Hengki SH Bantah Tuduhan Menerima Dana Rp100 Juta dari Oknum T

Sementara itu di tempat sama, Hengki SH, anggota tim Advokasi LSM TGM, terkejut dengan pemberitaan yang beredar dan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta.

Selain itu, ia dengan tegas membantah tuduhan bahwa dirinya menerima dana sebesar Rp100 juta dari seseorang berinisial T.

“Saya bagian dari rombongan Ketua TGM merasa kaget dan terkejut dengan berita yang beredar, karena faktanya tidak seperti itu,” ujarnya.

Hengki juga menyoroti isu lain yang berkembang, di mana beredar kabar bahwa inisial T disebut-sebut membantu keberangkatan rombongan mereka ke Jakarta dengan dana Rp100 juta. Ia menegaskan bahwa jika bantuan tersebut memang ada, tentu hal itu sah-sah saja. Namun, ia memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Kalau itu benar, saya kira tidak masalah, namanya orang membantu, kenapa kita menolak? Tetapi kalau informasi itu tidak benar, bagaimana mungkin saya bisa membenarkannya?” tegasnya.

Sebagai bentuk keseriusannya dalam membantah tuduhan tersebut, Hengki bahkan menantang siapa pun yang bisa membuktikan adanya pemberian dana Rp100 juta untuk keberangkatan mereka ke Jakarta.

“Jika ada yang bisa membuktikan bahwa inisial T benar-benar membantu kami dengan dana Rp100 juta, saya akan menggantinya dua kali lipat, yakni Rp200 juta secara tunai,” pungkasnya.

Paul/red

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Example 728x250 Example 728x250