Kudus – Menyambut bulan suci Ramadan dan persiapan Operasi Ketupat Candi 2025, Polres Kudus mengadakan Self Healing Training bagi personel dan Bhayangkari. Kegiatan ini bertujuan memperkuat mental dan spiritual anggota kepolisian dalam menghadapi tugas berat selama bulan puasa, terutama dalam pengamanan kegiatan masyarakat.
Pelatihan ini menghadirkan Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I, M.Pd., CHt, CPs dari Thanks Institute Indonesia sebagai narasumber. Bertempat di Aula Parama Satwika Mapolres Kudus pada Selasa (25/2/2025), kegiatan ini dibuka langsung oleh Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic, S.H., S.I.K., M.H. dan dihadiri oleh pejabat utama, perwira, kapolsek, polwan, serta jajaran personel Polres Kudus.
Membangun Mental Kuat dan Pikiran Positif
Kabag SDM Polres Kudus, Kompol Prawito, S.H., menjelaskan bahwa Self Healing Training ini dirancang untuk memberikan teknik relaksasi dan pengelolaan emosi guna menghadapi tekanan kerja yang tinggi.
“Ada beberapa materi penting yang disampaikan Dr. Ketut Abid Halimi, seperti teknik self healing untuk mengatasi stres, hypnotherapy guna membangun pola pikir positif, serta penguatan spiritual melalui refleksi nilai-nilai keimanan. Harapannya, seluruh personel Polri dan Bhayangkari bisa lebih tenang, seimbang, dan mampu mengelola stres dengan lebih baik,” ungkap Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic.
Selain itu, sesi ini juga menekankan keseimbangan antara tugas dan kehidupan pribadi, agar personel dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik tanpa mengabaikan kesejahteraan mental dan emosional mereka.
Isi Ulang Cinta: Refleksi Spiritual dan Doa Bersama
Menariknya, di akhir acara digelar sesi “isi ulang cinta”, di mana peserta diajak untuk saling mendoakan dan melakukan refleksi spiritual bersama pasangan mereka. Momen ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara personel dan keluarga, meningkatkan motivasi kerja, serta membangun semangat pengabdian yang lebih ikhlas.
Kapolres Kudus berharap pelatihan ini bisa memberikan dampak positif bagi seluruh personel, terutama dalam menghadapi tantangan dan tanggung jawab ke depan.
“Dengan keseimbangan mental, emosional, dan spiritual yang lebih baik, kita bisa menjalankan tugas kepolisian dengan lebih profesional dan humanis,” tutupnya.
(De Mantap/Red)